Share

Diam dan Dingin

POV Aisyah

            Aku masih setia memegang tangan suamiku yang masih terbaring belum sadarkan diri.Aku berharap luka tusukan di perutnya tidak terlalu parah. Bibir suamiku bahkan masih membiru. Bagaimana kamu bisa bertindak ceroboh, suamiku. Apakah kamu tidak takut bila terjadi sesuatu dengan anak yang kukandung ini.

            Berusaha sekuat tenaga aku akan kuat untuk menunggumu sampai sadar. Tidak peduli rasa sakit kadang masih menyerang perutku. Anak yang kukandung pasti kuat seperti ayahnya.

            Dalam kedinginan yang bertambah AC di ruangan VVIP ini, aku hanya bisa berdoa dan menunggu keajaiban terjadi. Kunantikan tangan suamiku bergerak, matanya perlahan terbuka. Aku masih yakin kalau suami yang kuat.

         

Anung DLizta

Pembaca yang budiman, jangan lupa, like, rating, dan votenya yah. Terima kasih.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status