Share

Kembali Perkasa

Gelapnya malam telah berganti terangnya pagi. Dua manusia masih hangat di dalam selimut. Setelah salat Subuh Aisyah dan Rahman memilih masuk kembali dalam peraduan. Entah kenapa seluruh badan masih merasakan pegal akibat permainan semalam.

Perlahan, Aisyah membuka matanya, lalu diikuti geliat Rahman mengangkat lengannya yang dijadikan bantal oleh Aisyah.

“Jam berapa, sayang?” ucap Rahman lirih namun masih bisa didengar.

Aisyah melihat ke arah jam beker di meja samping. Ternyata sudah pukul enam pagi. Kedua mata masih mengantuk berat, Aisyah menyilakan selimut dan turun dari ranjang. Dia berharap ibu mertua atau ayah mertuanya belum turun ke dapur.

Bergegas Aisyah turun ke bawah dan menuju ke dapur. Dilihatnya Mbok Darsih juga seperti baru bangun. Saat melihat Aisyah sudah di dapur, Mbok Darsih tersenyum malu-malu membuat Aisyah tampak bingung. Dan tidak biasanya Mbok Darsih memakai kerudung, tapi pagi-pagi sekali sudah memakai kerudung.

‘Tapi

Anung DLizta

Dear pembaca budiman, jangan lupa bintang lima dan vote, terima kasih.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status