Share

Meja Panas

Tatapan Rahman masih dingin. Bahkan sampai di ruangan kerjanya dia masih memendam kemarahan. Jika saja tidak ditahan oleh Aisyah pasti dia sudah mengamuk di meja makan tadi. Ayah Rahman yang juga ikut ke kantor sedikit bisa membuat Rahman tampak tenang. Tidak mungkin Rahman akan mengamuk di hadapan Ayahnya.

            Hari ini Ayah Rahman memang sengaja ikut datang ke kantor untuk mengikuti rapat untuk pembukaan cabang resort baru. Dia ke Indonesia bukan semata ingin bertemu menantunya melainkan juga untuk menyaksikan secara langsug progress anak cabang resort terbarunya.

            Di ruangan rapat sudah hadir beberapa tamu undangan yang merupkan rekan bisnis. Tanpa sengaja Robi menyenggol Ayah Rahman saat di toilet.

            “Oh, Mr.Wijayanto. What a surprise you are here.”

 &n

Anung DLizta

Pembaca yang budiman, jangan lupa like, share dan vote yah. Terima kasih.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status