Share

BAB 94 : Terasa Gerah

Sore itu memang cerah, masih meninggalkan hawa gerah pula --khas ibukota-- beserta polusi suara juga udara.

Namun demikian, Aruna tersenyum ketika matanya memindai ke sekeliling.

Hiruk pikuk padat jalan raya, menandakan kesibukan setiap manusianya yang hidup berjuang untuk diri dan keluarganya.

Di antara pemandangan dan juga aroma knalpot yang tidak sedap itu, Aruna bersyukur berkali-kali.

Dirinya tidaklah harus berkutat di jalanan berjam-jam demi sesuap nasi. Kini ia bekerja dengan luar biasa nyaman, di kediaman keluarga terkaya di negara ini, dengan gaji yang terbilang sangat cukup untuk dirinya dan sang ayah.

Bahkan sang ayah kini dalam perawatan dan terapi intensif, yang tak perlu lagi ia khawatirkan biayanya.

Apalagi yang kurang?

“Kau senyum-senyum sendiri begitu. Apa ada sesuatu yang menyenangkan?” tegur seorang pria dari belakang Aruna.

Aruna menoleh seketika lalu tersenyum lagi. “Kau mengagetkanku, Diya.”

Kedua mata Aruna menangkap sosok Ardiya yang mengenakan jumper t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Yati Hernawaty
suka nih yg kyk gini
goodnovel comment avatar
Puri
seruuu sekali ceritanya semakin penasaran dengan kisah Aruna & Pak CEO
goodnovel comment avatar
Joy
lucu liat pak Ceo kegerahan...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status