Share

Itu Bom!

Sementara Akio dan Yohan melirik terkejut. Dengan membunyikan klakson di sepanjang jalan, tentunya akan memperingati musuh. Namun, mereka berdua memilih membisu hingga telepon dari Jihan terputus. Barulah Akio memprotes.

"Tuan Darren sudah tidak waras ya? Menyuruh semuanya membunyikan klakson?"

"Ya, bukankah itu akan membuat pak Aksa waspada?" protes Yohan juga.

Namun, Darren mengedikan bahu. "Aku tidak peduli, aku hanya ingin membuat Jihan tenang saja. Perasaannya lebih penting dari segala hal."

Yohan menarik napas. Karena merasa Darren telah berlebihan dalam memperlakukan Jihan. Tak peduli dengan rencana yang bakal gagal atau keselamatan diri sendiri yang terancam. Namun, begitu melirik ke arah Akio yang mengacungkan jempol serta mengangguk antusias. Berakhir membuat Yohan menggelengkan kepala.

"Dua manusia bucin," celetuk Yohan pelan.

Sementara di rumah. Jihan yang merasa sudah lega, memutuskan untuk kembali ke kamar. Susan pun membantunya menaiki anak tangga dengan perlahan, apala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status