Share

Part. 27

Selepas wanita gila itu pergi, Sheryl tak henti-hentinya menangis. Hingga Kala menggendongnya kembali ke kamar. Wanita itu memilih membuka jendela kamar Sheryl yang besar. Mendudukkan anak itu di pinggir jendela—dengan beralas kasur lipat kecil, merasakan semilir angin. Juga membawa beberapa bantal dan selimut tebal takut-takut anak itu kedinginan.

Segelas susu hangat juga Kala siapkan. Saat kembali ke kamar, anak itu tak bergerak dari sana. Menekuk lulut dan bahunya masih bergetar walau pelan. Semakin sesak hati Kala melihat pemandangan seperti ini. 

"Aku benci Tante Donita," kata Sheryl sembari mengusap laju air matanya yang masih belum mau berhenti.

Sheryl duduk setengah bersandar pada dada Kala, digelung selimut miliknya. Sesekali anak itu menggusak wajahnya pada kaus yang dikenakan pengasuhnya. Sheryl bisa mendengar dengan jelas degup jantung yang menurutnya seperti irama musik yang menenangkan. Rasanya hangat juga sangat nyaman berada di dekapan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status