Share

Part. 34

"Nduk, kamu enggak kepengin pulang?" 

Suara ibunya sedikit bergetar di ujung sana. Kala menahan laju air mata yang dalam sekali kedip, sudah membasahi pipi. Jangan tanya betapa rindu ia pada ibunya. Namun semuanya lenyap saat perlahan ia mengingat bagaimana wanita paruh baya itu menghadapi dirinya.

"Tari belum dapat cuti, Bu."

Ada desah kecewa yang terdengar di telinganya. 

"Jangan terlalu lama di Jakarta, Nduk. Bantu Ibu di sini lebih baik, Nduk."

Ia bukan tak ingin bersama ibunya di toko. Dua tahun ia di rumah dengan keseharian membantu sang ibu di toko, tak membuat hatinya merasa lebih baik. Banyak pertanyaan singgah, tak secuil rasa iba diberi, belum lagi nasihat berujung penyudutan atas apa yang terjadi padanya. Kala kenyang menghadapi hal itu.

  Ibunya? Bukan membela atau sekadar memberi bahu, ia justru sering termakan bicara. Kalau bukan ayahnya yang sesekali memperingati, mungkin sa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status