Share

Bab 74

Lillia bersandar di bukit sambil menjinjitkan kakinya yang terluka itu. Karena kondisi saat ini gelap gulita, Claude tidak bisa melihat dengan jelas. Dia membuka senter ponsel, lalu berjongkok di hadapan Lillia. "Bagaimana kakimu?"

Lillia tidak bisa berdiri stabil, tanpa sadar dia memegang pundak Claude sambil menggerakkan kakinya. "Agak sakit, tapi nggak tahu apakah memang keseleo atau nggak."

Claude merasakan kekuatan Lillia di pundaknya, sehingga dia mengulurkan tangan untuk menyentuh pergelangan kaki kiri Lillia. Tubuh Lillia bergetar sejenak, lalu tanpa sadar memegang pundak Claude lagi. Suaranya terdengar gemetar, "Aku nggak apa-apa .... Kamu jangan ...."

Claude mendongak menatapnya dengan senyuman tipis. "Baru menyentuh kakimu saja kamu sudah lemas?"

Wajah Lillia merah padam. Dia menggertakkan gigi dengan mata berkaca-kaca, "Aku takut sakit." Usai berkata demikian, dia menoleh ke arah lain.

Di bawah sinar lampu senter, telinga Lillia tampak memerah dan wajahnya yang tersipu terl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status