Share

Bab 98

Pipi dan telinga Lillia memerah, tetapi dia masih berpura-pura tenang. "Kalau nggak mau pakai, kamu boleh keluar dengan telanjang ...."

Claude meraih pergelangan tangan Lillia dan menariknya mendekat. Lillia yang tidak waspada langsung terjatuh ke dalam pelukannya. Dalam kebingungan, tangan Lillia menekan ke bagian yang terlarang.

Saat tubuhnya terasa panas, Lillia berusaha keras untuk memberontak. "Pakai bajumu. Apa yang kamu lakukan di siang hari seperti ini?"

"Kamu cukup ingat ukuranku ya." Claude memandang Lillia. Awalnya, suasana hatinya terasa kacau. Namun, melihat Lillia menyiapkan pakaian untuknya, suasana hatinya berangsur-angsur membaik. Ternyata masih ada tempat baginya di rumah Lillia ini.

Lillia mengira Claude sedang mengatakan hal lain, sehingga dia merasa makin malu dan ingin langsung bersembunyi. Dia memandang Claude dengan wajah yang memerah. "Kamu mau pakai atau nggak?"

"Kamu bisa menyentuhnya lebih lama agar lebih berkesan, biar nanti kamu bisa membeli lebih banyak p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status