Share

Suka Om Kevin

Seminggu lagi Shera harus kembali ke Rusia karena masa liburan dan pekerjaannya di Indonesia sudah selesai. Liburan kali ini di Indonesia tidak membuat Shera menjadi lebih baik, namun malah membuat pikirannya semakin kacau gara-gara insiden satu malam bersama Kevin. Sudah satu Minggu lebih dan selama itu pun Shera sama sekali belum bertemu lagi dengan Kevin.

Mau bertemu pun tidak mungkin, karena Shera sudah terlanjur kecewa terhadap Kevin gara-gara ucapan pria tua itu. Setiap kali mengingatnya, Shera selalu uring-uringan sendiri, bad mood, kesal dan marah dengan status yang mereka miliki. Sungguh rasanya Shera ingin sekali membuat Kevin menyesal karena sudah menolaknya secara tidak langsung. Seorang Sheravina Danilova, model seksi dan cantik berdarah Rusia ditolak oleh pria tua seperti Kevin? Sungguh harga diri Shera seakan sudah dihancurkan oleh Kevin dalam sekejab.

"Sher, kamu masih mikirin soal om Kevin?" Tanya Clara, salah satu sepupu yang sangat dekat dengan Shera. Clara Sasmita, anak dari Robby yang merupakan putra kedua Dahlia, kakak kedua Selena.

"Lagi keinget aja, i am fine honey." Jawab Shera dengan nada lesu.

"Segitu bucin-nya ya?" Pertanyaan Clara membuat Shera mendelik tak mengerti.

"Bucin?"

"Budak cinta-nya om Kevin." Ejek Clara.

"Ishhh..."

"Udah ngaku aja. Kamu jatuh cinta sama dia kan?"

"No no no." Shera tampak mengelak, namun tatapan matanya tak bisa dibohingi.

"Ayolah Sher... Tatapan mata kamu nggak bisa dibohingi. Emang apa salahnya jatuh cinta sama dia? Kalian berdua kan nggak punya hubungan darah apa-apa." Ujar Clara sambil menyentuh tangan Shera.

"Tapi dia mantan suaminya Tante Elen Clara... It so hard, apalagi belum apa-apa om Kevin udah nolak aku. Kita melakukannya karena terpaksa, bukan karena kemauan kita berdua." Jelas Shera pada Clara.

"Tapi kamu suka kan?"

"Clara..."

"Oke-oke, anggap aja kamu juga nggak suka padahal beneran suka." Goda Clara membuat Shera semakin sebal dan kesal.

"CLARA!" Seru Shera dengan kesal, sedangkan Clara kini sudah kabur dengan tawa yang menggema disepanjang jalan.

Shera kembali menghembuskan nafas kasar, merasa sedih dan kesal dengan perasaannya yang tak biasa. Sebelumnya Shera tidak pernah mengalami hal ini, menyukai pria secara berlebihan seperti ini, apalagi pada pria yang usianya bahkan jauh diatasnya.

"Seminggu lagi kamu udah kembali ke negara asalmu, dengan begitu semuanya pasti akan kembali normal seperti biasanya. Om Kevin bahkan udah lupain itu semua, kenapa kamu sendiri malah seperti ini Shera?" Gumam Shera sambil menelungkupkan kepalanya diatas meja. Sungguh malang sekali nasibmu Shera, jatuh cinta pada orang yang salah seperti Kevin.

***

Dilain tempat, Kevin kini sedang menyibukkan dirinya dengan pekerjaannya sebagai seorang Chef sekaligus pemilik restoran. Kebetulan Kevin tidak hanya memiliki satu restoran, namun ada sekitar dua puluh restoran yang cabangnya sudah dimana-mana hampir tersebar diseluruh Indonesia. Lima diantaranya adalah restoran bintang lima, sedangkan sisanya adalah restoran menengah keatas yang mengusung konsep Western, Jepang, Korea dan Indonesia.

Kevin memang tak hanya tampan, namun ia juga sangat mapan. Sejak kecil, Kevin memang sudah bercita-cita menjadi seorang Chef, mempunyai restoran sendiri dari hasil keringatnya sendiri. Kevin sangat mencintai profesinya, oleh sebab itu usahanya terbilang sukses besar karena ia selalu menjalankan pekerjaannya dengan penuh cinta.

"Kevin!" Seru Dahlia yang tiba-tiba saja datang ke restoran Kevin bersama dengan Yuli asisten-nya.

"Mama, mama kesini?" Tanya Kevin yang tampak sangat terkejut, bukan hanya itu jantungnya juga tiba-tiba menjadi berdebar-debar.

"Iya nak, mama pengen makan direstoran kamu sama para pegawai di rumah, udah lama mereka nggak mama ajak makan-makan." Ungkap Dahlia dengan senyuman teduh yang khas.

"Ah silahkan ma, ajak semuanya kesini."

"Iya Kev, kamu temenin mama makan juga ya!" Pinta Dahlia penuh harap.

"Siap ma, Kevin akan temenin mama."

"Makasih nak."

"Sama-sama ma. Semuanya silahkan pesan makanan apapun yang kalian inginkan." Seru Kevin pada para pegawai Dahlia.

Semuanya pun tampak melihat buku menu, sedangkan Kevin kini tengah berbicara dengan manager-nya. Setelah itu Kevin pun duduk didepan Dahlia, menemani wanita paruh baya itu.

Kevin tampak celingukan, mencari keberadaan gadis itu, ah bukan, dia bukan lagi seorang gadis, tapi sudah menjadi seorang wanita. Dan semua itu gara-gara Kevin, entah kenapa Kevin kini celingukan mencarinya, berharap jika wanita itu ikut dengan Dahlia.

"Shera... Nggak ikut ma?" Tanya Kevin memberanikan diri. Padahal hanya pertanyaan sepele, namun kenapa rasanya begitu berat untuk mengucapkannya.

"Anak itu? Lagi nggak enak badan katanya, mungkin kecapekan, dia habis liburan ke Bandung sama sepupu-sepupunya." Jawab Dahlia sembari melihat daftar menu di buku yang ia pegang.

Jawaban Dahlia pun membuat Kevin semakin gelisah, meras cemas eh?

"Tapi... Dia baik-baik saja kan ma?"

"Baik, ya... Meski akhir-akhir ini dia agak sedikit murung entah karena apa, mungkin masalah percintaan, biasalah anak muda."

Kevin pun jadi makin tidak tenang, Shera murung pasti karena kejadian itu. Wanita itu sok-sokan biasa saja setelah Kevin mengambil keperawanannya, padahal Shera sedang tidak biasa saja.

"Ah ya, seminggu lagi dia mau balik ke Rusia. Hmmm... Mama jadi sendirian lagi."

"APA?" Nada bicara Kevin yang cukup tinggi karena terkejut membuat Dahlia langsung menatap heran kearah mantan menantunya itu.

"Ada apa Kev?" Tanya Dahlia penasaran.

"Ah, enggak ma. Aku cuma kaget aja, dia... Dia mau balik ninggalin mama." Dusta Kevin dengan senyuman paksa.

"Oh... Yah mau gimana lagi Kev, dia udah punya karir sebagai model disana, dan namanya pun cukup dikenal, apalagi dia anak satu-satunya, jadi ya... Mama nggak bisa cegah dia pulang." Jelas Dahlia membuat Kevin merasa begitu nelangsa, Kevin yang malang, kenapa hatinya jadi semakin gelisah dan sesak seperti ini setelah mengetahui jika Shera akan segera kembali ke Rusia?

Kenapa Kevin belum bisa melupakan malam laknat itu? Padahal Shera cuma keponakannya, hanya anak kecil yang bukan tipe Kevin sama sekali, tapi kenapa Shera selalu mengobrak-abrik pikirannya sejak mereka pertama kali berjumpa setelah sekian lama?

Shera memang sangat cantik seperti malaikat, baik seperti ibu peri, namun usianya yang masih sangat muda apalagi ia adalah keponakan Kevin, membuat Kevin harus berpikir seribu kali untuk menjadikan Shera pelabuhan terakhirnya.

Apa pelabuhan terakhir? Oh betapa tak tahu dirinya seorang Kevin ini? Sadarlah Kev, Shera mana mau menikah dengan pria berpenyakitan sepertimu?

"Shera itu... Cucu kesayangan mama, yah... Semua juga cucu kesayangan mama, tapi kalau sama Shera entahlah, Shera itu spesial banget buat mama. Dia selalu nurut apapun kata mama, nggak pernah ngebantah, makanya mama paling sayang banget sama dia." Jelas Dahlia membuat Kevin tersenyum penuh arti. "Dia juga yang paling perhatian, yang paling nggak bisa lihat mama sakit." Imbuh Dahlia.

Kevin pun mengiyakannya dalam hati, Shera memang begitu perhatian dan penuh kasih, siapapun yang berada didekatnya pasti akan merasa sangat nyaman begitupula dengan Kevin.

"Rencananya mama mau jodohin dia sama anak teman mama, mama mau Shera dapat pria yang terbaik."

Kalimat terakhir Dahlia membuat Kevin semakin sesak. Tentu saja. Dan Kevin tidak suka akan hal itu, membuatnya kesal, membuatnya semakin uring-uringan dan marah-marah tanpa sebab.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status