Share

Menerima Lamaran

Dua hari sudah berlalu, setelah Firman mendatangi orang tuaku. Aku terus memikirkan lamaran Firman. Antara menerima atau menolaknya. Aku lebih memilih menerimanya. Aku juga berhak bahagia. Terserah orang lain mau bilang aku apa nanti. Mau mengatakan aku gatal atau apapun itu nanti, aku tidak peduli. Toh sama saja. Sendiri digosipin, menikah juga sama. Enak menikah, mana ada temannya lagi.

"Kamu yakin Dil?" tanya Mama, saat aku melangsungkan panggilan telepon.

"Yakin Ma, Dila sangat yakin kali ini," jawabku pasti.

Beberapa detik suara mama tidak terdengar. Aku mengerti, mungkin mama masih merasa berat dengan keputusan besarku ini.

"Ma," Panggilku.

"Ya Dil? Ada apa? Kita bicara sampai di mana tadi Di" tanya mama, gelagapan.

"Mama kenapa? Mama baik-baik aja kan?" Bukannya menjawab, aku memilih menanyakan keadaan mama.

"Mama baik-baik saja. Hanya sedikit terkejut saja dengan keputusan kamu. Apapun itu, Mama harap kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status