Ghea tidak menyukai yang telah dilakukan Galang, menurut Ghea yang dilakukan Galang diluar etika , menjegal Gatot untuk mendapatkannya. Tindakan yang dilakukan Galang adalah sesuatu yang berlebihan. Emosinya campur aduk, nyaris tak bisa dikontrol. Ghea merutuk dirinya , tubuhnya terasa kaku, jantungnya berdebar kencang, napasnya tersengal-sengal , Ghea mengalami gelombang kecemasan dan ketakutan yang luar biasa datang secara tiba-tiba membuat jantungnya semakin cepat berdetak kencangserasa akan meloncat ke luar dadanya, , ingin muntah mual dan tidak dapat bernafas secara normal . “ Rasanya aku seperti sekarat … “ ditekannya ulu hatinya yang terasa nyeri. “Apakah aku mau mati?” bisiknya. “ Mungkin aku kecewa dengan Galang, aku kira dia adalah pelabuhan yang tepat untuk aku melabuhkan hidupku. Aku mencoba menerima cintanya, mencoba melupakan oom Gatot dari pikiran dan hatiku. Ternyata dia… licik, bajingan dan menjijikkan.” Bisik Ghea, membuatnya semakin sulit bernafas, pandangannya
Seluruh tubuh Ghea terasa kaku, kepalanya pening rasa mual yang tidak bisa ditahan membuatnya ingin muntah. Dengan menyipitkan matanya , dia melihat ke sekeliling kamar, tidak dilihatnya Galang, ” Oh.. dia tidur di walk in closet,” bisik Ghea. Berpegangan pada tempat tidur , meraba apa yang bisa menjadi pegangannya , memasuki walk in closet, tidak ada Galang, dibukanya pintu kamar mandi hal yang sama , kosong. Tiba-tiba ponselnya berdering, ada message masuk, dari Galang, ” Sayang kamu istirahat saja, jangan masuk kantor. Kepengen makan apa ? Nanti saya suruh pak Min belikan makanan. Makan yang baik sayang.I love you.” Setelah membacanya Ghea melempar poselnya ke tempat tidur, tapi jantungnya terus berdegup kencang setelah membaca message Galang. [“Sejak menikah, Galang yang kejam, super galak berubah drastis terhadap diriku, dia berusaha bersikap lembut dan sabar terhadapku, “]batin Ghea. Ghea berusaha mengadakan perjalanan batin, sebelum menikah ,masih sekprinya bos , setelah
Keringat mengucur deras tercetak indah di punggung Galang yang terus menghentak di atas tubuh Ghea yang pasrah menerima apa yang dilakukan Galang atas tubuhnya. “Buka matamu !” geram Galang. Ghea membuka matanya, matanya bersinar nikmat, bibirnya merintih , nafasnya tersengal-sengal seolah kehabisan oksigen. Kemudian dengan paksa Galang membuka bibir Ghea seolah-olah ingin menambah pasokan oksigen dalam paru-paru Ghea yang terlihat sulit bernafas. Nikmat menjalar ke seluruh aliran darah di tubuh Galang, mengalirkan kepuasan , kelegaan dalam waktu yang bersamaan, pinggulnya terus bergerak, menghujam tubuh Ghea yang tidak berdaya di bawahnya memandangnya penuh kebencian, lama kelamaan kebencian memudar diganti dengan binar nikmat . “ Akkhhh…” erang Ghea diikuti lenguhan panjang terdengar dari bibir Ghea. “ You are mine, My sweet bunny..” bisik Galang merengkuh tubuh mungil Ghea, memeluknya . Dengan berhadapan mereka membagi sisa nafas yang masih tersengal-sengal, menyisakan kenikm
Ada apa sayang, kamu mimpi buruk?" terdengar suara bariton Galang. " Mas, kamu masih hidup?" tanya Ghea. " Sayang? Kenapa? " tanya Galang menatap Ghea dengan tatapan bingung. Ghea memejamkan matanya, " Aku mimpi buruk." " Hmm.. mimpimu kok mimpi buruk, kita kan masih dalam suasana bulan madu, mimpi yang mengenakkan hati." " Mas peluk aku, aku takut. "bisik Ghea. Galang memeluk isterinya, membelai bahunya dengan lembut, mengecup kening Ghea, " Jangan takut, aku ada di sisimu selalu. " " Mas jangan tinggalkan aku," bisik Ghea memeluk tubuh Galang erat-erat. Ghea menatap Galang dengan intens. Galang melihat ada percikan cinta di mata Ghea, tanpa mengatakan apapun Galang memeluk kuat-kuat, membenamkan tubuhnya di tubuh Ghea. Mereka kembali bercinta lebih intens dan lebih kuat. Galang tidak membiarkan kesempatan indah ini hilang diterpa keraguan Ghea akan dirinya, Ghea tidak sadar bahwa dia mulai mencintaiku, batin Galang. Otak dan pikirannya menolakku, tapi sesuatu di dalam hatiny
Pagi mereka bangun menuju ke restoran untuk sarapan pagi, kemudian langsung nyekar ke kuburan papa dan mama Ghea, serumpun bunga anyelir, bunga gladiol dan bunga mawar memenuhi pusara yang langsung semerbak. Setelah sembayang dibantu ustaz yang ada di kuburan mereka langsung ke rumah orangtua Galang. Memasuki gerbang yang besar dan kokoh, seolah-olah menutup diri dari dunia luar, mobil masuk setelah satpam membuka gerbang. Ghea gemetar ketika mobil memasuki halaman rumah yang besar, teringat ketika Keenan mengajaknya untuk diperkenalkan dengan orangtuanya. Dengan menggendong Sinar, jari-jari Galang menjalin kuat jari-jari Ghea seakan menguatkan Ghea, " Jangan takut, aku ada di sampingmu." Mereka memasuki teras yang pintunya sudah terbuka. Tidak ada penerimaan. Suasana terasa dingin, penyambutan yang tidak mengharapkan kehadiran seseorang yang tidak diinginkan. “ Oh.. mama kira kau sudah lupa rumah ini dan keluargamu.” Kata ibu Sukma memandang Ghea dengan sudut mata mere
Ghea merasakan tubuhnya tegang ,lemas dalam waktu bersamaan ketika melihat kepergian Nyali yang menyeret oom Gatot diikuti Galley, ditambah sumpah serapah Galang membuat nyalinya semakin ciut. Dengan mengerjapkan matanya menahan tangis karena rasa bersalah ditimpa ketakutan apa yang akan dilakukan Galang terhadap oom Gatot, Nyali dan Galley membuat pikiran liarnya berlari kesana kemari. Perasaan cemas yang berlebihan membuat jantungnya berdebar, gemetar, mual, keringat dingin bercucuran, dadanya terasa sesak . Berusaha menghirup udara sebanyak-banyaknya dia membuka mulutnya, wajahnya terlihat pucat. Galang yang sibuk berjalan kesana kemari menahan amarah , mendumel kecil agar tidak didengar Ghea, menahan keinginannya mengeluarkan semua umpatan ," Jika aku tidak memikirkan isteriku pasti mereka sudah kutendang, terutama si bokong besar, enak saja mengatakan aku menggunting dalam selimut ! Aura menjijikkan ! Siapa dia ? Hidupnya saja tergantung pada perusahaanku !" gerutunya, kemu
Galang akhirnya memanggil Nyali dan Galley, rencananya untuk mengkonfrontasi Nyali mengenai kata-katanya menyakitkan yang diucapkan Nyali terutamakepada Ghea, teringat wajah sendu Ghea waktu itu. “ Aku harus menjelaskan kepada kalian perihal kelinci Gatot dan kelinciku.” Kata Galang dengan tatapan tajamnya. Dengan percaya diri Galang menjelaskan kepada mereka bahwa dia memang merebut Ghea dari Gatot, “ Sejak wawancara , Ghea sudah mencuri hatiku, dalam perjalanan waktu aku semakin terpesona padanya, mungkin kalian lihat kami sering berdebat , saling mengancam satu sama lain, ada kebencian di antara kami. Keras kepalanya membuatku gila. Aku mencoba mencari tahu apakah sekpriku punya pacar, , aku kaget ternyata dia kelincinya Gatot. Dari informasi yang saya dapatkan, Gatot sulit menikahi Ghea karena masalah kakak iparnya yang dititipkan almarhum kakaknya. " Dengan senyum sinisnya Galang meneruskan, “ Gal, kamu tahu Keenan adikku ? Ternyata dia juga jatuh cinta pada Ghea. Ghea ya
Dengan seijin Galang, pulang kantor Ghea membawa Sinar ke dokter yang merawat Sinar. Kedatangan mereka disambut dokter dengan gembira melihat Sinar mengalami kemajuan dalam berinteraksi. Setelah tanya jawab dengan Sinar dan Ghea, dokter menyarankan agar Sinar ikut terapis wicara. “ Apa penyebabnya dok sehingga Sinar bisa terkena disleksia?” tanya Ghea. “ Bisa faktor genetik, atau waktu dalam kandungan ibunya mengkonsumsi obat menggugurkan kandungan atau NAPZA.” “ Menurut psikolog yang saya rujuk ke pak Galang ternyata Sinar sering mendapatkan kekerasan dari ibu dan neneknya. Untung pak Galang cepat mengambil Sinar dari mertuanya. Tiga hari lamanya pak Galang merawat Sinar, sampai dia mengorbankan kantornya. Saya menganjurkan untuk terapi tapi ditolak pak Galang. Dia merawatnya sendiri, ada sih kemajuan tapi tidak signifikan, tapi saya lihat Sinar ada sedikit kemajuan.” “ Mm.. maaf ibu, sudah berapa lama ibu ibu menikah dengan pak Galang apakah ibu merawat Sinar ?” tanya dokter.