Share

BAB 33. BULAN MADU

Ada apa sayang, kamu mimpi buruk?" terdengar suara bariton Galang.

" Mas, kamu masih hidup?" tanya Ghea.

" Sayang? Kenapa? " tanya Galang menatap Ghea dengan tatapan bingung.

Ghea memejamkan matanya, " Aku mimpi buruk."

" Hmm.. mimpimu kok mimpi buruk, kita kan masih dalam suasana bulan madu, mimpi yang mengenakkan hati."

" Mas peluk aku, aku takut. "bisik Ghea.

Galang memeluk isterinya, membelai bahunya dengan lembut, mengecup kening Ghea, " Jangan takut, aku ada di sisimu selalu. "

" Mas jangan tinggalkan aku," bisik Ghea memeluk tubuh Galang erat-erat.

Ghea menatap Galang dengan intens. Galang melihat ada percikan cinta di mata Ghea, tanpa mengatakan apapun Galang memeluk kuat-kuat, membenamkan tubuhnya di tubuh Ghea. Mereka kembali bercinta lebih intens dan lebih kuat.

Galang tidak membiarkan kesempatan indah ini hilang diterpa keraguan Ghea akan dirinya, Ghea tidak sadar bahwa dia mulai mencintaiku, batin Galang. Otak dan pikirannya menolakku, tapi sesuatu di dalam hatiny
MARIWINA

Menurut pakar psikologi Zick Rubin, cinta merupakan sebuah emosi yang terbentuk dari tiga perasaan, yaitu, perhatian, kasih sayang dan keintiman. Penantian Galang akan cinta Ghea terwujud karena Galang mampu memberikan perhatian, kasih sayang dan keintiman yang dibutuhkan setiap manusia normal, termasuk Ghea. Kisahku menonjolkan banyak keintiman , bukan untuk menyuguhkan kemesuman, tapi itulah cinta yang dibutuhkan setiap manusia, khususnya wanita.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status