Share

BAB 38. BERDEBAT.

Galang memperhatikan Ghea yang masih tertidur di sampingnya. Ada keinginannya memotret gaya eksotis isterinya yang sedang tertidur, bagai anak kecil, kaki kirinya menempel di paha Galang tangannya menempel di dada Galang. Mulutnya terbuka dengan senyum kepuasan menampilkan lesung pipinya. Bulu matanya yang lebat, alisnya yang lebat , hidungnya yang mancung bertengger sangat estetik di wajahnya yang imut-imut menggemaskan.

“ Isteriku seperti anak kecil yang manja , kalau sudah horny ..mmm… perlu teknik untuk mengendalikannya.” Bisik Galang, membetulkan rambut Ghea yang terjurai tak beraturan.

Pelan-pelan mata Ghea terbuka, bulu matanya bergerak-gerak menghindari matahari yang masuk ke dalam kamar melalui vitrage tipis, “ Mas melihatku tidur? “ tanyanya dengan malu-malu.

“ Hum… kau menggairahkan..” bisik Galang di telinga Ghea menggigtnya lembut.

“ Menggairahkan?” tanya Ghea.

“ Hum.. coba lihat kakimu menempel kuat di pahaku, tanganmu menempel di dadaku.” Kata Galang.

“ Euhmmm. Pa
MARIWINA

Rupanya kebiasaan berdebat Ghea dan Galang tidak bisa dihilangkan. Debatnya hanya mengenai matang dan setengah matang, bagaimana pendapat kalian?

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status