Share

124. Rencana Orang Tua

Haikal masuk ke dalam kamarnya dan menatap sang istri sedang mengoleskan krim malam di wajah. Dia tersenyum melihat wajah istrinya yang masih tampak cantik, meski usianya sudah tak muda lagi.

“Manda.”

“Hm.”

“Aku kayaknya sudah mantap dengan anaknya Ridwan. Naluriku sebagai orang tua mengatakan, kalau anaknya Ridwan cocok mendampingi Pasya. Terbukti kan kalau naluriku ini benar. Dulu saat Pasya mengenalkan Irene pada kita, aku kurang sreg. Entah, kayaknya aku nggak yakin saja sama si Irene. Akhirnya terbukti kan kalau dia bukan seorang istri yang baik. Nah, sekarang pun begitu. Saat kita di rumahnya Ridwan tempo hari, anaknya itu begitu santun juga ramah dan itu nggak dibuat-buat. Menurut kamu bagaimana kalau kita jodohkan saja deh langsung Pasya sama anaknya Ridwan, ya? Jadi langsung saja kita ajak Pasya ke rumahnya, tanpa pura-pura diajak silaturahmi segala kayak tempo hari,” ucap Haikal ketika sudah duduk di tepi tempat tidur.

“Tapi, kayaknya aku ngomong dulu deh sama Pasya, Mas. Ja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status