Share

70. Salah Sasaran

Aku melongok ke luar jendela mobil yang kebetulan sekali kaca jendela mobil suamiku ini lumayan gelap, sehingga tak tampak jelas dari luar. Aku jadi bebas memperhatikan interaksi Pak Ujang dan Hesti.

“Mbak, sini saya bantu. Pasti sakit sekali, ya. Lagiannya kok jalan nggak lihat-lihat. Mobil jangan ditubruk, Mbak. Sakit ini lho,” ucap Pak Ujang, yang membuatku senyum-senyum sendiri.

“Eh, Pak. Jangan dekat-dekat saya. Sudah sana pergi! Saya nggak apa-apa. Saya bisa bangun sendiri kok,” tutur Hesti sedikit ketus. Dia tampak berusaha agar tak menatap Pak Ujang.

Aku melihat reaksi Pak Ujang yang kaget. Dia menarik kembali tangannya yang sebelumnya ingin membantu Hesti berdiri.

“Mau dibantu berdiri kok ya nggak mau. Ya sudah kalau nggak mau. Silakan saja berdiri sendiri! Lagiannya saya tadi mau bantu juga karena Mbak yang bersandar di samping mobil majikan saya ini. Saya mau bantu agar Mbak cepat berdiri dan minggir, karena saya mau cepat pergi dari sini. Kalau kelamaan berhenti di sini, p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status