Share

77. Diantar Ridwan

Aku sangat grogi ketika bertemu kembali dengan mantan kekasihku. Cinta pertama sekaligus yang membuat aku patah hati. Aku tersenyum dan mengangguk padanya.

“Kabarku baik, Mas. Seperti yang Mas Ridwan lihat sendiri,” sahutku tenang. Tapi, tampak tenang itu hanya di luarnya saja. Dalam hatiku terasa ketar-ketir tak karuan. Apalagi ketika dia mengangsurkan tangannya untuk bersalaman denganku. Seketika tanganku terasa dingin. Biar saja kalau ditertawakan olehnya karena aku yang gugup.

“Senang bisa bertemu kamu lagi, Siska,” sahutnya yang tak aku tanggapi. Buat apa menanggapi suami orang. Biarpun sekarang ini statusku adalah seorang janda, tapi aku ingin menjadi janda yang elegan, janda yang terhormat. Bukan malah menjadi perebut suami orang.

Setelah basa-basi itu, Amanda lantas mengajak kami semua menuju ke ruang makan. Tampak di atas meja telah tersaji berbagai hidangan yang menggugah selera.

Kami mulai menikmati hidangan makan siang sambil bercerita satu sama lain. Aku sibuk berbincang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status