Share

83. Tujuh Bulanan Amanda

Mas Haikal akhirnya memutuskan untuk mengangkat panggilan telepon dari Ridwan. Suamiku rupanya mengaktifkan loud speaker di ponselnya, agar aku bisa ikut mendengarkan pembicaraan mereka.

“Halo, Wan.”

“Halo, Kal. Aku bisa minta tolong sama kamu?”

“Apa itu?”

“Tolong jadi perantara aku dong, agar bisa menghubungi Siska. Nomorku diblokir sama dia.” Terdengar suara Ridwan yang memelas di seberang sana. Membuatku merasa jijik mendengarnya. Bisa-bisanya dia masih berusaha mendekati Siska. Padahal sudah jelas di depan mata dia pasrah saja dilayani oleh si Mira. Menyebalkan sekali!

“Wah, maaf kalau soal itu aku nggak bisa bantu. Amanda sudah cerita sama aku tentang adegan di ruang rawat kamu. Jadi menurutku sih, lebih baik kamu nggak usah ganggu Siska lagi. Kamu tetapkan hati untuk adik ipar kamu itu. Di masyarakat kita kan masih banyak itu yang namanya turun ranjang, atau naik ranjang. Ya, kamu lakoni saja sekarang peran kamu untuk turun ranjang. Kata istriku, adik ipar kamu cantik. Ya sudah,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status