Share

87. Ingin Damai

“Selamat ya, Amanda. Tadi kami sudah ke ruang rawat kamu, tapi kata suster kalau kamu dan suami sedang ke ruang bayi. Jadi kami menyusul kemari.”

Seorang wanita yang sekarang ada di hadapanku dan Mas Haikal, dan bicara cukup panjang adalah Mira. Di sebelahnya, berdiri seorang wanita paruh baya yang belum pernah kujumpai sebelumnya.

“Haikal, masih ingat sama Tante, kan?” ucap wanita paruh baya itu.

“Iya, saya masih ingat. Tante kan dulu tetangganya ibu saya. Tante ini ibunya Ridwan, iya kan?” sahut Mas Haikal yang membuatku sedikit mengangguk, karena tebakanku ternyata benar.

“Bisa kita bicara sebentar? Mungkin di ruang rawat Amanda. Biar lebih terjaga privasinya, bagaimana?” ujar ibunya Ridwan dengan senyuman dan tatapan yang terarah pada aku dan Mas Haikal.

Aku dan Mas Haikal saling tatap, seolah sedang berdiskusi melalui tatapan mata kami. Aku akhirnya mengangguk dan tersenyum pada suamiku. Kode untuk setuju pada permintaan ibunya Ridwan. Aku penasaran dengan yang akan wanita itu uc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status