Share

94. Keputusan

Aku tersenyum sambil menganggukkan kepala pada Mira. Aku sentuh pipinya yang mulus dan kuhapus sisa air mata yang masih ada di sana.

“Kita masuk ke dalam dan ngomong sama orang tua kamu, ya,” ucapku berbisik.

“Tapi, Mas nggak merasa terbebani kan menikahi aku?” sahutnya memastikan diri ini. Lucu juga kalau dia mengajukan pertanyaan seperti itu, di saat aku sudah memutuskan memilih dia. Meski sekeping hati masih tertinggal di palung hatiku.

“Apa aku terlihat seperti terbebani?” ucapku balas bertanya padanya.

“Sepertinya sih nggak. Cuma aku kan nggak tahu isi hatinya Mas Ridwan,” sahutnya lirih.

Aku iba juga melihatnya. Memang belum ada cinta di hatiku untuk Mira pada saat ini. Namun, aku yang sudah memutuskan memilih dia, berusaha membuka hati untuknya mulai saat ini. Lagi pula, Mira sudah menyerahkan miliknya yang paling berharga padaku. Jadi sudah sewajarnya aku menerimanya, bukan. Sehingga, aku dekatkan wajahku ke wajahnya dan kucium pipinya dengan lembut. Dia tersentak dengan perla
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status