Share

52. Anxiety Disorder

Satu notifikasi masuk dalam ponsel Parveen. Notif pemberitahuan bahwa seseakun telah mengirimnya pesan di sebuah aplikasi tok tok.

Dari layar ponselnya, Parveen bisa tahu bahwa seseakun itu adalah milik mantan calon ibu mertuanya, yang sesungguhnya ia juga merindukannya.

"Bu Sukoco ..." lirih Parveen dengan mata berkaca-kaca memandang nama yang tertera di layar ponselnya.

"Apa beliau juga mengetahui aku baru saja online? Oh, bodohnya aku ...." Parveen merutuki dirinya, mengapa dia tidak bisa menahan untuk tidak membuka kembali platform itu?

Kalau begini, apa yang harus dirinya lakukan?

"Baca atau abaikan ya? Aduh ..." resahnya.

Parveen mondar mandir di dalam kamarnya. Sungguh, ini lebih membingungkan dari pada membuat sebuah desain. Ah, andai tadi dia tidak menuruti keinginan hatinya, pasti hal semacam ini tidak akan ia rasakan. Kini, mau tidur pun rasanya kantuk tak jua menyerang.

Dia duduk di sofa panjang. Bersandar sembari mengurut pelipis yang mulai terasa nyeri. Dengan kondisinya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status