Share

119 Settingan

“Kalau gitu, mulai sekarang jangan ganggu aku,” ucap Cantika lirih.

Helaan napas Ben menggelitik dagu Cantika. “Kasih tau aku alasannya. Jelasin biar aku ngerti.” Nada pria itu melunak.

Namun, Cantika hanya menggeleng dengan air mata yang kembali mengalir.

“Kalo kamu cuma butuh suami, aku bisa gantiin dia.”

“Nggak bisa gitu, Ben. Nggak bisa gitu.”

“Ya terus apa? Apa yang bikin kamu lebih milih cowok jadi-jadian yang nggak jelas orientasi seksualnya itu? Jadi dia homo apa biseks? Oke, itu nggak penting. Gila ya, dari awal aku udah ngerasa curiga sama dia. Tau-tau main serobot pacar orang,” oceh Ben dongkol.

Seharusnya Cantika menyingkir sejak tadi. Tapi berada di pangkuan Ben membuatnya nyaman. Plus, lengan kokoh yang mendekap pinggangnya terasa hangat di cuaca sejuk begini. Cantika jadi lupa untuk beranjak.

“Pokoknya aku nggak bisa. Tolong jangan ganggu aku untuk sekarang. Ini satu-satunya cara aku bertahan.” Tangan Cantika memegang pinggiran meja kuat-kuat. “Anggap kita selesai.”

Man
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status