Share

Dipermalukan di Depan Umum

***

"Aku seorang janda, Pak. Tidak ada aturan orang tua bisa mengekangku dengan pilihan mereka. Aku berhak menolak atau menerima pinangan laki-laki lain."

Dada Ahmad bergemuruh mendengar Gina dengan terang-terangan menolak lamaran tidak langsung yang Hifzi lakukan.

"Maaf sekali lagi, Ustad. Tapi saya tidak bisa menerima ...."

"Janda tapi sok jual mahal," celetuk Hifzi. Mata Gina memicing mendengar cibiran yang keluar dari bibir laki-laki yang baru saja diperkenalkan Bapaknya dengan jabatan Ustad. "Apa kamu pikir dirimu begitu cantik sampai-sampai menolakku di muka umum?"

Gina mengedarkan pandangan. Sisa-sisa tamu dan beberapa keluarga dari memperlai wanita sibuk dengan obrolan mereka masing-masing. Mustahil jika ada yang mendengar penuturan Gina karena suaranya cukup teredam dengan alunan musik yang samar-samar masih diputar.

"Sebelumnya saya minta maaf, tapi saya yakin tidak ada yang mendengar obrolan kita, Ustad."

Hifzi membuang muka. "Baru kali ini saya ditolak janda miskin, padah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status