Share

Menemui Psikiater

 

"Bagaimana keadaan Mas Tomi, Pak?" Mas Vano memberondong Bapak dengan banyak pertanyaan, sementara aku dan Ibu kini memilih duduk di samping ranjang Mas Tomi.

 

 

 

"Beruntung tusukannya tidak terlalu dalam," sahut Bapak lemah.

 

 

Aku ingat, sebelum berangkat tadi sempat mampir ke Cafe dan membungkus makanan untuk kami semua, mengingat belum ada yang sempat sarapan karena kejadiannya memang begitu cepat. Bahkan, aku mengesampingkan rasa nyeri di sekujur tubuh demi bisa ikut melihat Mas Tomi disini.

 

 

 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Keluarga gila didengerin. Yg salah yah si tarjo lha yg mesum. Ngapain dengerin emaknya. Anaknya mau jd pembunuh ja bodo amat, anaknya jd pelacur, pelakor mn bakalan dia nau nyalahin anaknya. Dia kan ortu gagal
goodnovel comment avatar
James Dominic
tidak berminat untuk membaca selanjutnya, inti nya memporak perandakan sesama sendiri
goodnovel comment avatar
Iin Indryani
hhhmm ...lagi seru jadi ditunda tunda.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status