“Aku suka gaya bertarungmu, Anak muda!” puji Marvin Rock.
Mengejutkan, Zavy tercengang saat melihat pria terkaya itu telah berdiri pas di sampingnya. Zavy tahu sosok Marvin Rock. Siapa yang tidak tahu dengan pendiri dan pemilik The Rock Holding Company itu?Zavy cuma bisa tersenyum kaku saat mendapatkan pujian dari sang idola dan panutannya. “Aku bukan siapa-siapa, Tuan. Tidak ada yang spesial dariku.”‘Kau juga tidak suka pujian. Aku yakin, kau adalah orangnya’. Marvin Rock menatap Zavy cukup lama, memperhatikan setiap detail wajah Zavy. Hidungnya yang mancung, bibirnya yang tipis, alisnya yang cukup tebal dan agak melengkung, dagunya yang belah, dan tirus. ‘Aku seperti melihat diriku pas masih muda’Di usianya yang sangat dewasa, wajah Marvin Rock tak tampak muda lagi, tampak kerutan halus menggelayut di sekitar wajahnya. Dia terlalu banyak melewati masalah berat dan pelik, serta satu problem besar yang hingga saat ini masih juga belum terpecahkan. Lebih dari dua puluh tahun lamanya dia belum bisa lepas dari misteri itu.“Siapa nama mu?” tanya Marvin seraya tersenyum hangat, matanya perlahan berbinar bahagia.“Zavy, Tuan. Hanya Zavy. Aku tidak punya nama belakang.”“Aku pikir, kau sering ikut kontes bela diri, seperti tinju, MMA, dan sebagainya."Zavy menggeleng kecil seraya menjawab, “Aku hanya belajar dari beberapa teman yang punya keahlian bela diri, mempelajarinya secara kilat, selebihnya aku sering bertarung di jalanan.”Petarung jalanan? Ya, Mike Tyson bisa menjadi Legend karena tak lepas dari pengalamannya dalam berkelahi di jalanan, setidaknya dia bertarung tiga kali dalam sehari. Karakter dan mental bakal terbentuk dari keseharian, tentu saja.“Kau orang Gloriston? Atau dari luar?”“Aku asli orang Gloriston. Sejak kecil aku tinggal di Gloriston.” Zavy malu berbicara dengan sosok hebat semacam Marvin Rock. “Aku pernah bermimpi bekerja di The Rock Holding Company. Setelah lulus nanti, aku akan coba melamar di sana. Tidak lama lagi aku lulus, Tuan.”Marvin Rock mengangguk. “Dengan senang hati. Kau bisa bertemu denganku langsung nantinya, Zavy. Aku menjamin kau pasti bekerja di sana. Rock Electra, Rockxill, atau perusahaan lainnya?”Zavy malah bingung ketika dicecar pertanyaan demikian. Dia tahu tidak mudah bisa masuk bekerja di salah satu perusahaan milik The Rock Holding Company. Rockxill merupakan salah satunya sebab Rockxill merupakan perusahaan migas terbesar di negeri ini, jadi tentu sebuah kebanggaan tersendiri kalau bisa bekerja di sana.“Kau minat di bidang apa, Zavy?”“Sains, energi, teknologi. Tuan, selama kuliah, aku mempelajari unsur kimia Glorisium yang pernah kau temukan. Aku sangat mengagumi mu sebagai ilmuwan dan pebisnis.”Namun, Marvin Rock tidak suka pujian. “Masih banyak ilmuwan dan pebisnis yang jauh lebih pintar dan hebat dari pada aku, Zavy.”“Tuan, aku juga suka dengan caramu bertarung. Aku pikir, kau petarung MMA, tapi rupanya aku salah.” Zavy mengusap kepala bagian belakangnya dan tersenyum lebar.Dia tidak pernah terpikir kalau bisa bertemu dengan Marvin Rock sebab dia tahu bahwa tidak sembarang orang bisa bertemu dan mengobrol dengan Marvin Rock. Beberapa saat Zavy mengerling ke sekitaran, lalu terhera-heran.“Tuan, kenapa Tuan tidak pergi bersama bodyguard? Biasanya Tuan ke mana-mana pasti ditemani oleh para penjaga.”Marvin Rock menepuk-nepuk pundak Zavy penuh keakraban, seakan-akan mereka sudah mengenal dalam waktu yang lama. “Sudah beberapa bulan ini aku pergi ke mana-mana seorang diri. Aku kurang nyaman kalau pergi terus berada dalam kawalan.” Marvin Rock menghembuskan napas panjang, begitu menikmati detik-detik sekarang.Ketika melihat motor matic listrik butut di samping Zavy, lantas Marvin Rock cukup kaget. “Zavy, apa kau nantinya mau pergi ke mana-mana pakai mobil mahal?” Lalu Marvin Rock melemparkan arah telunjuknya Volkswagen seharga jutaan dollar di sana. “Apa kau mau punya Volkswagen, Ferarri, Audi, dan lainnya?”Zavy sangat miskin, meskipun takdir enak belum pernah menghampiri dirinya, setidaknya dia juga punya sikap idealis, di mana dia masih punya impian dan harapan, suatu saat tentu bisa sukses dan hidup penuh kebahagiaan.“Siapa saja pasti mau punya mobil mewah dan bagus, Tuan.” Tetapi, Zavy tidak memasang hal demikian sebagai target pertamanya. Lagi pula, butuh waktu berapa lama dia bekerja hanya untuk punya satu Volkswagen seharga jutaan dollar? Baginya, punya pekerjaan layak dengan bayaran lebih dari seribu dollar per bulan sudah membuatnya sangat bersyukur. Pelajaran lain yang berharga setelah dia melewati hari-harinya yang gelap dan menyedihkan, membuatnya gampang bersyukur.“Jika kau bertekad kuat dan diiringi dengan upaya yang sungguh-sungguh, kau akan mendapatkannya, Zavy!”“Tuan, apakah kesuksesan seseorang tergantung dari kerja keras semata? Masalahnya, banyak orang di dunia ini yang bekerja dengan sangat keras, menggunakan otak dan otot, tapi tidak lebih dari satu persen mereka yang bisa meraih kesuksesan sejati.”Heran, kagum, takjub, semua rasa itu bercampur aduk di hati Marvin Rock. Marvin membangun kesuksesan besarnya semenjak muda. Jika ditanya apakah Marvin bisa sukses murni karena kerja keras semata, tanpa pengaruh lainnya? Jawabannya tentu tidak.Meskipun Marvin sangat cerdas terutama mengelola bisnis besar, bukan berarti dia tidak punya keberuntungan dalam hidupnya. Ya, Keluarga Rock di Gloriston mendadak kaya raya setelah Marvin menemukan harta karun terpendam di bawah tanah milik keluarganyaGlorisium yang mereka kelola selama puluhan tahun telah memberikan keuntungan yang sangat besar sehingga mereka berhasil menjadi keluarga terkaya dan sangat terpandang di negeri ini. Triliunan dollar, tak terhitung lagi. Marvin Rock tidak hanya kaya raya, dia juga bangsawan dan penakluk mafia.Marvin berusaha menjawab pertanyaan tersebut sesuai dengan apa yang terlintas di kepalanya. “Zavy, aku pernah mendengar seseorang berkata, ‘Jika kesuksesan itu berasal dari kerja keras, banyak orang di luar sana yang kerjanya sudah sangat keras tetapi tetap tidak bisa sukses,’ Lalu orang itu pun berkata, ‘Kebetulan, orang bisa sukses bukan dari kerja keras, melainkan kebetulan’. Ada benarnya tetapi aku tidak sependapat. Kau lihatlah orang sukses, selain bekerja cerdas dan keras, mereka juga terkadang mendapatkan keberuntungan. Zavy, jika kau pikir kau sulit sukses meskipun telah bekerja sangat keras, kau harus mengharapkan keberuntungan dan takdir baik. Percayalah terhadap takdir, sebab ada orang yang tidak percaya takdir tapi mereka tidak bisa mengubah keadaan, bagiku itu ironis.”Zavy mengangguk paham. “Takdir baik dan keberuntungan,” Zavy bergumam pelan mengulangi omongan Marvin, lalu membenamkan omongan bijak itu ke dalam ingatannya. “Tuan, aku permisi, soalnya aku sedang buru-buru.”“Kau mau pergi ke mana?”“Acara Anniversary ke-25 Charlton Property Group. Acaranya dimulai sore ini. Aku harus siap-siap.” Zavy menyalakan mesin motor matic murahannya. “Sampai jumpa, Tuan.”“Baiklah, sampai berjumpa lagi, Zavy.” Marvin berjalan seraya mengawasi punggung Zavy yang kian menjauh, sambil bergumam dalam hati, 'Kau adalah sang penerus!'Seperti pada dua acara perayaan sebelumnya, di mana bisnis Keluarga Charlton masih terlunta-lunta, maka Tuan Luis Charlton terpaksa menyelenggarakan acara ini di sebuah mini ballroom hotel murah. tamu yang hadir pun tidak lebih dari seratus orang. Sebagian dihadiri oleh para anggota Keluarga Besar Charlton dan sebagian lagi dihadiri oleh teman dekat dan rekan bisnis.Dulu, ketika Tuan Luis Charlton masih muda dan gagah, di hari Anniversary pertama, dia mengadakan acara di hotel bintang lima dan dihadiri lebih dari lima ratus orang, terdiri dari pejabat pemerintah, para konglomerat, artis, dan orang-orang besar lainnya. Namun, kini dia tidak sanggup mengundang mereka semua karena sejumlah alasan.Alasan terbesarnya tentu saja perusahaan yang dia dirikan dua puluh lima tahun lalu ini nyaris bangkrut. Luis Charlton sangat malu. Kalau tahu begini, dia tidak asal menyerahkan tampuk kepemipinan kepada Ferdy. Hasilnya sangat kacau. Dan sekarang, dia pun tidak tahu kira-kira apakah Charlton Pr
Ferdy, Shane, dan Edward secara bergantian menjelaskan alur dan langkah yang bakal mereka tempuh. Jika Charlton Property Group ingin selamat, Keluarga Charlton harus menerima kehadiran Wayne Chad pada hubungan kekeluargaan mereka.“Wayne Chad sudah melamar Vinna, Ayah. Utang lama keluarga kita akan diberikan kelonggaran dalam pembayarannya serta kita juga akan mendapatkan dana pinjaman baru sebesar tiga juta dollar. Uang tersebut akan kita gunakan untuk menyelsaikan satu proyek baru.”Semua mata pun tertuju kepada Vinna.Secara terang-terangan Vinna menolak usulan tersebut. “Kakek, aku tidak mau menikah dengan Wayne Chad. Apa Kakek tega melihat aku menderita?” Vinna menyilangkan tangan di dada seraya membuang pandangannya ke arah lain.Luis Charlton sangat menyayangi dan mengagumi cucu kesayangannya itu. Dia pernah tiga kali ingin menjodohkan Vinna dengan seorang pria yang tampan dan kaya, tetapi ketika Vinna menolaknya, dia tidak pernah memaksakan kehendak Vinna.Saat anggota keluarga
Masih terengah, Wayne Chad mencoba berbicara, “Aku mendapat undangan spesial dari Ferdy, katanya aku akan duduk di kursi bagian depan, tidak jauh dari pihak tuan rumah.” Wayne Chad, atau bisa dipersingkat menjadi WC, menerbitkan senyuman lebar yang begitu tidak enak dipandang. Jika saja bukan orang kaya, lalat pun malas menyentuh kulit tubuhnya. Fisik dan penampilannya tidak mencerminkan bahwa dia merupakan orang kaya. Dia orang kaya yang tidak peduli terhadap tubuh dan pakaiannya.Bisa jadi karena terlalu banyak makan uang riba, wajahnya seperti bopeng sehabis terkena air keras. Jelas itu bukan kerutan karena penuaaan, tetapi memang alam tidak mengizinkannya menjadi pria tampan yang sedap dilihat. Melihatnya sekilas, orang langsung jijik. Selain itu, Wayne Chad kabarnya menderita AIDS. Namun kabar tersebut dia tolak secara terang-terangan padahal karena dia kaya, dia bisa menutupi mulut berbagai media dan pers agar tidak pernah mengangkat berita yang sangat memalukan itu.Banyak ka
Semua mata orang di sekitar sana pun tertuju kepada sosok Zavy.Di hadapan semua orang, Vinna mendekap lengan Zavy dan menempelkannya ke tubuhnnya. “Perkenalkan, dia Zavy. Pria muda, tampan, investor kaya raya. Kami sudah beberapa bulan ini menjalin hubungan. Sekarang, baru aku bisa memperkenalkannya kepada kalian.”Mereka terpana, tanpa terkecuali.Setahu Ferdy dan juga lainnya, Vinna tidak pernah punya kekasih apalagi telah dianggap sebagai calon suami, tetapi mengejutkan, tiba-tiba saja pria itu datang. Mereka terkejut, masih tak percaya.Biji mata Wayne Chad tergelohok lebar seperti mau meloncat, mulutnya menganga, tatapannya melongo heran. “Ap-apa?” gumamnya. Dia adalah orang pertama yang buka suara. Dia menoyor bahu Ferdy seraya berkata, “Ferdy, bagaimana kau ini?! Katamu, anak mu masih gadis, jomblo, perawan. Kenapa dia sekarang malah bawa calon suami?”Ferdy melebarkan putih matanya, meyakinkan bahwa apa yang dia saksikan sekarang memang nyata, bukan imajinasi aneh. Dia mendeka
Mengagetkan, Wayne Chad tercengang saat mendengarkan omongan pedas tadi. Tidak terima, dia maju satu langkah dan berkata tajam. “Aku sudah hampir tiga puluh tahun mengurusi uang. Dan aku yakin usiamu saja belum sampai tiga puluh. Kau belum lahir, aku sudah tahu tentang uang, Bocah.” Wayne Chad menatap nyalang dan napasnya melenguh seperti badak mau menyeruduk.Jika Luis Charlton dan Ferdy Charlton saja tidak berani adu mulut apa lagi sampai membentak dia, lantas kenapa bocah itu berani-beraninya bicara keras seperti itu, di hadapan banyak orang pula? Siapa Zavy sebenarnya?Pusat perhatian Keluarga Charlton dan beberapa tamu di sekitar sana kini mengarah ke Wayne Chad dan Zavy. Semua orang di dalam gedung ini tahu Wayne Chad, tetapi mereka tidak tahu siapa pemuda tampan yang memakai tuxedo rapi dan wangi di sebelah Vinna itu.Luis Charlton masih menyimak, menilai seseorang berdasarkan cara bicaranya. Jika dia melihat cara bicara Zavy yang begitu percaya diri, dia yakin bahwa Zavy memang
‘Kurang ajar!’ damprat Wayne Chad dalam hati. Wajahnya semakin menyeringai namun karena tidak ada satu pun orang yang membelanya, rasa malu mulai naik dari dada menuju wajahnya. Dia mengedarkan pandangan dan memperhatikan sekitar, tidak ada satu pun orang yang membelanya.Untuk semakin menaikkan ketegangan, Vinna bertanya kepada Zavy tetapi matanya ke arah kakeknya. “Sayang, kau punya saham di perusahaan mana saja. Tolong sebutkan satu saja.”“MR-25 Company.” Satu nama yang terbersit di benak Zavy adalah salah satu perusahaan milik Keluarga Rock. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang menjadi impiannya sejak dulu, dia sangat menginginkan bisa bekerja di sana setelah tamat kuliah nanti.Vinna berdecak kagum. “Wow! Kau termasuk salah satu investornya, sayang? Luar biasa! MR-25 Company merupakan perusahaan pertambangan skala internasional di mana value-nya selalu mengalami peningkatan. Hebat. Itu baru satu lho.”Luis Charlton menerbitkan senyum terbaiknya. Jika dia memperhatikan se
Pas seusai kepergian Wayne Chad, seorang pria berpakaian formal rapi masuk ke dalam mini ballroom hotel bersama beberapa tamu undangan lainnya. Saat itu, acara sudah dimulai dan sekitar seratus orang di sana sedang menikmati hidangan ala kadarnya. Dia adalah Kevin Hamilton, seorang pria yang sejak dulu mengidam-idamkan agar Vinna bisa menjadi istrinya. Kevin menjadi pengagum Vinna semenjak mereka masih di Universitas namun karena Vinna orangnya cuek minta ampun, hingga sekarang impian Kevin tetap terbengkalai.Selain itu, Ferdy juga sempat menekankan kepada Vinna agar mau menjadi istri Kevin, tetapi tetap Vinna tidak bersedia. Tidak ada yang bisa melawan keputusan Vinna dan terlebih kalau Luis Charlton sudah memberian izin, semua tak bisa berubah.Keluarga Hamilton tergolong sebagai keluarga kelas tiga di kota ini. H-Enterprise cukup berpengaruh, tetapi ketika Kevin merayu bapaknya agar mau membantu Keluarga Charlton, usulannya ditolak mentah-menta karena siapa yang mau membantu perus
Andrew, adiknya Vinna, berteman akrab dengan Kevin. Dia mendekatkan mulutnya ke telinga kevin seraya berbisik, “Ya, aku juga curiga dengan pria itu. Perasaan, aku perna melihat wajahnya, tetapi entah di mana. Masalahnya, Gloriston terlalu luas. Setidaknya ada lima juta orang tinggal di sini.”Kevin mengoles dagu, sedikit menjauh, merangkul Andrew. “Andrew, serius kau pernah melihat Zavy?”“Kalau tidak salah. Kalau tidak salah, aku melihat orang seperti dia di sebuah cafe. Sangat mirip. Problemnya, dia sangat rapi dan tampan sekarang. Sulit menebaknya.” Andrew berpikir keras, mengingat-ingat di mana dia pernah melihat pria yang sangat mirip dengan Zavy.Terjadi perbincangan menegangkan di antara mereka berdua. Selain Ferdy, Andrew tentu saja menginginkan agar Vinna bisa menikah dengan Kevin, sebab dia satu frekuensi dengan Kevin dalam banyak hal, seperti sama-sama hobi berjudi, dugem, dan main game online.Namun, upaya keras Andrew selama ini tak kunjung berhasil karena dia pun sulit me