Share

Bertemu Aluna

Aku melepas pelukannya secara paksa saat menyadari kedua tangannya mulai bergerak sedikit nakal dan bakal berakibat fatal jika diteruskan.

Melihat sikapku yang mendadak tak ramah, Darren mendesah singkat dengan menunjukkan ekspresi kesal yang amat kentara.

"Kayaknya … kita harus hidup mandiri secepatnya, Indah," ujarnya dengan raut wajah jengkel yang masih terlihat.

"Maksud kamu?"

"Pindah rumah," balasnya singkat.

"Biar apa? Bukannya orang tua kamu—?"

"Biar kita bebas mau 'gituan' kapan aja," balasnya sembari menaikkan kedua alisnya dengan tampang menjengkelkan.

Aku mencubit lengannya dengan gemas saat merasa dia memang semenyebalkan itu orangnya.

"Dasar suami omes!"

Darren tergelak mendengar makian dariku.

"Tapi swear, aku memang punya rencana kayak gitu, sih. Kayaknya … bukan ide yang buruk kalau kita hidup mandiri dan nggak serumah dengan orang tua dan mertua," ujarnya panjang lebar dan kuamini dengan anggukan tanpa pikir panjang.

"Iya, sih, tapi … apa Mommy kamu rela, kamu ninggal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status