Share

Cinta Itu Buta

"Pergi sekarang! Pergi!" Aku menghardik sambil menunjuk ke arah pintu tanpa basa-basi. Membuat wajah Galang yang semula terlihat cerah, berubah pias dalam seketika.

"Nduk …." Mbah Uti yang mungkin merasa aku sudah bersikap sangat tidak sopan saat menyikapi tamu yang datang, berucap pelan. Seperti hendak memperingatkan jika apa yang kulakukan sudah amat keterlaluan.

"Tolong pergi." Aku terpaksa menurunkan intonasi saat merasa Uti masih mengawasi tindak-tanduk dan caraku berbicara.

Galang bergeming, hanya sepasang matanya yang menatapku dengan tatapan mengiba saat aku terang-terangan menunjukkan raut wajah tak suka dengan kedatangannya. Sekaligus mengusir dirinya yang bisa dipastikan belum lama sampai di rumah ini.

"Jangan gitu, Nduk."

Oh, pandai juga Galang mencari simpati nenekku. Bukankah aku sudah memelankan suara, kenapa masih kena komplain juga?

Saat mungkin menyadari dirinya mendapatkan pembelaan, Galang yang terlihat masih duduk dengan sedikit kaku di atas kursi rotan, kembali m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ning Wahy
benar2 lira g bisa d'ajak kompromi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status