Share

Semudah Itukah?

Aku keluar rumah hanya dengan baju yang melekat di badan, serta tas selempang kecil berisi ponsel dan dompet.

Sungguh, pengalaman menegangkan seperti ini tak pernah terbersit dalam benak bakal terjadi di hidupku.

"Udah dapat rumahnya?" tanya Darren begitu dirinya duduk di jok belakang—di sampingku, setelah memastikan aku masuk lebih dulu.

"Udah. Alia nungguin kita di sana," balas Mas Danar sembari menghidupkan mesin mobil.

Darren mengangguk-angguk. Ekspresi lega terpancar jelas dari wajahnya.

Eh. Tunggu!

Bukankah tadi Mas Danar menyebut nama Alia?

Dadaku mendadak berdebar hebat dengan telapak tangan yang terasa berkeringat. Ya, gadis berusia sebaya denganku itu bahkan selalu menolak bertemu pasca kejadian naas hari itu. Namun, sekarang?

Ah, ada hubungan apa sebenarnya kakak beradik itu dengan semua ini? Apakah Mas Danar juga ikut andil dalam penjebakan hari itu?

Dalam diam, hatiku terus menerka-nerka. Pandangan aneh Darren yang terpantul dari kaca spion saat menatapku tak kupedulikan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nur Sia
mengecewakan ....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status