Share

57. Kencan

"Mungkin ini semua karena Wira menyukainya sehingga membuatku menjadi sangat semangat dan tidak bisa menahan diri untuk tidak mendekatkan mereka secepat mungkin. Apa lagi setelah aku tahu kalau Wira pernah kecolongan," gumam Desi lirih.

"Sabar lah, Bu, kalau jodoh tidak akan kemana." Mbok mengelus pundak Desi lembut, berharap sang majikan tidak bertindak gegabah.

"Terima kasih, Mbok." Desi menggenggam tangan wanita paruh baya itu erat.

"Ayo kita masuk saja, Bu, Mbok buatkan pisang goreng sama teh hangat." Mbok menggandeng lengan Desi erat, mereka bergandengan tangan sambil berjalan masuk.

*

"Kita mau ke mana?" tanya Riana.

"Kita makan dulu di restoran." Wira menyahut sambil terus fokus menyetir.

"Em," Riana ingin berbicara tetapi dia merasa ragu.

Mendengar suara Riana yang terdengar ingin mengatakan sesuatu, membuat Wira menoleh. "Katakan saja, tidak usah ragu seperti itu."

"Saya mau makan di pinggir jalan atau warung makan saja boleh? Soalnya saya tidak terbiasa makan di restoran,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status