Share

Part 11

"Dek tidak apa-apa?" Dani bertanya pada Ningroem di saat motor sedang melaju. Wanita berlesung pipi menatap pria di depannya dengan mata yang sembab, karena menangis sudah dituduh macam-macam oleh Bram –mantan suaminya.

"Tidak apa-apa." sahut Ningroem singkat tangannya masih sibuk menghapus sisa air mata yang membasahi pipinya.

"Yang sabar, ya? Segala sesuatu pasti ada jalan keluarnya.

"Kurang sabar apa, sih Mas diriku ini. Kenapa masalah datang dan pergi silih berganti menghampiri diriku." Tangan Ningroem mengusap sisa air mata yang tergenang di sudut matanya.

Dani diam saja tak berkata apapun, hanya menatap wanita berlesung pipi dari kaca spion.

Beberapa bulan kemudian.

Ratna datang ke rumah Ningroem, Ningroem tidak merasa kaget karena memang keduanya tinggal bersebelahan.

"Denis, sudah mandi belum?" tanya Ratna pada anakku yang sedang di pakaikan baju.

"Sudah, Nda," sahut Ningroem mewakili Denis, yang memang belum lancar bicara hanya bisa berkata Mah, tuh dan nih.

Ratna du
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status