Share

Curhat Pada Ayah

Pasti jantung kita bedua lagi aerobik deh sekarang!! Kebayang kan, rasa nervous jadi aku sekarang?

"Mas?" Aku memegang pundaknya, dan dia terperanjat seketika persis habis liat hantu di siang bolong.

"Ah, maaf. Aku kaget!" katanya memalingkan wajahnya lagi.

Aku melongo dan habis itu gak bisa nahan tawa. Bener apa kataku kan? Dia lagi terserang nervous.

Padahal dia yang ngajak, justru dia yang panik sendiri, dan begitu aku pegang telapak tangannya, itu tuh dingin banget.

Padahal di lift kan gak ada AC.

"Mas, kenapa? Tangannya dingin banget?" tanyaku pura-pura gak paham. Aslinya pengen ketawa yang lebar deh, dia lucu banget grogi sampai sebegininya.

Tapi bagus kan? Itu menandakan bahwa dia memang gak pernah melakukan hal begini sama wanita manapun.

"Saya gak apa-apa," jawabnya melepaskan tanganku. Berbarengan dengan pintu lift yang terbuka, lalu dia segera keluar dari kotak besi itu.

'Ada-ada aja suamiku,' ucapku dalam hati.

Aku ikut berjalan di belakangnya dan kami pun sampai di kama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Asna Mariana
semangaattt thorr lanjutt.. yg romantis yaa Ustadz Husein hehee
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status