Share

24. Diam-diam jadi Pengantin

"Talak Luisa, baru aku percaya ucapan kamu."

"Iya, aku akan menalak Luisa, tetapi tidak sekarang. Aku sedang berusaha menenangkan diri dari Luisa dan papanya. Kamu tahu, Pak Darmono tentu tidak akan tinggal diam saat anaknya ditalak. Bisa hancur nama beliau saat kabar itu merebak."

"Kalau begitu jangan pernah mengucapkan kalimat pengharapan buatku. Setelah kamu menalak Luisa, baru kamu boleh meneleponku lagi."

Edmun hanya bisa mendesah kesal saat Cristy memutus panggilannya. Ia memang pasti akan bercerai dari Luisa cepat atau lambat. Sudah pasti papanya Luisa tidak akan memaafkannya karena telah merampok.

Ponselnya kembali berdering, kali ini yang muncul di layar adalah kontak mamanya. Edmun malas mengangkat. Ia membiarkan saja panggilan itu berhenti dengan sendirinya. Jika ia angkat, maka pasti ada saja kabar tidak baik yang diberitahukan padanya. Edmun memaksa matanya untuk terpejam karena sudah sejak kemarin ia mengalami insomnia, tetapi usahanya sia-sia. Mata pria itu masih sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status