Share

46. Pendarahan

Luisa masih menangis di ruang tunggu rumah sakit. Untuk kesekian kalinya sang Papa terkena serangan jantung cukup parah, sehingga belum sadarkan diri sampai saat ini. Lagi-lagi karena masalahnya mengakibatkan serangan jantung dan tidak sadarkan diri. Tentu saja gara-gara Edmun. Jika saja ia tidak jatuh cinta pada Edmun. Jika saja waktu itu ia mendengar apa kata papanya dan kakaknya. Pasti semua ini tidak akan terjadi. Perusahaan pasti aman dan papanya bisa sehat terus. Namun, nasi sudah jadi bubur dan ia tidak bisa protes pada takdir.

"Non, jangan nangis terus. Nanti saya jadi makin sedih," kata Nisa sambil menggenggam anak sambung yang masih ia panggil dengan sebutan "Non'. Luisa menoleh, lalu ia mengusap air mata yang sudah membasahi pipi Nisa.

" Kita harus kuat ya, Nisa. Demi papa biar lekas sehat. Terima kasih sudah mau menjadi istri papa, meskipun diam-diam dan masih mengerjakan pekerjaan rumah." Nisa tersenyum tipis.

"Kamu tadi hebat. Saya sangat yakin burung Edmun tidak akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status