Share

116. Bisa-bisanya Cuti!

“Atira? Enggak ada, ini Mama!” ucap bu Haliza dengan kesal. “Aww... “

Pak Suwardi menginjak kaki kanan bu Haliza dengan kaki kirinya. Ia tak habis pikir mengapa istrinya sampai berubah bebal hanya karena menganggap Atira bersalah di kehidupan Zafran. Padahal, istrinya itu tahu pasti bahwa Atira lah yang dulu sering membela Zafran saat kena rundungan teman-temannya di kampus.

“Tadi Atira memang di sini. Ia kelelahan, Zafi! Sekarang dia lagi pemulihan dulu,” ucap pak Suwardi membuat mata bu Haliza mendelik sempurna.

“Tapi Pa... “

“Kamu mau minum?” tanya pak Suwardi kepada Zafran. Lelaki paruh baya itu mengabaikan pertanyaan istrinya, bahkan tangan kanannya mencubit paha samping bu Haliza sebagai peringatan agar wanita itu diam, tak membuat mental Zafran turun selagi dia baru sadar.

Pintu ruangan dibuka oleh dokter dan satu suster yang membawa lembar anamnesa. Sedangkan, perawat yang sudah berada di dalam ruangan itu pun segera memberikan ruang kepada sang dokter untuk segera mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status