Share

59. Haruskah percaya?

“Apa kamu pikir saya mau mengorbankan nama baik hanya karena ini? Saya bukan orang bodoh... Atira!” ucap bu Haliza sengit.

Atira menyunggingkan senyum smirknya. “Ya, apapun bisa saja terjadi di dunia ini,” ungkapnya seolah mengejek ucapan bu Haliza.

“Bukan cuma saya, tapi polisi juga tidak bodoh Atira. Kamu bisa lihat siapa yang akan muncul menjadi tersangka,” ungkap bu Haliza yang kini diiringi dengan hembusan nafas terdalamnya.

“Memang niat saya akan memintamu untuk bertemu, Atira. Saya ingin kita berdamai. Saya ingin kebahagiaan untuk anak saya satu-satunya. Meskipun... mamah masih terus mempengaruhi papahmu, Zafran!” ucap bu Haliza sambil mengelus lembut punggung tanganpundak Zafran.

“Apa yang belum mamah dan papahmu raih dalam hidup? Semuanya sudah. Tinggal kebahagiaan kamu yang belum kami penuhi,” ucapnya lagi dengan berkaca-kaca.

Atira segera menyodorkan tisu yang memang tersedia di hadapan mereka. Hatinya terenyuh saat melihat air mata, meskipun ia masih waspada dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status