Share

Ditawan Cinta Atasan Duda
Ditawan Cinta Atasan Duda
Author: Crown

Bab 1

Dor! Dor! Dor!

Livy menggedor pintu apartemen 234 sembari merapikan penampilannya yang saat ini sudah seperti “wanita lugu yang sedang hamil 5 bulan” sungguhan.

Hari ini, dia akan membalaskan dendam sahabatnya yang diselingkuhi tunangannya dengan perempuan tak tahu diri! 

"Cari siapa, ya?" Seorang wanita cantik yang tampak sebaya dengan Livy muncul.

Dia yakin ini selingkuhan dari tunangan sahabatnya!

"Mark ada?" Livy langsung berakting.

Wanita di depannya tampak mengangguk meski bingung.  "Ada. Kalau boleh tahu, kamu siapa dan ada kepentingan apa, ya?" 

"Aku Livy. Aku datang ingin meminta pertanggung jawaban dari Mark yang telah membuatku hamil!" 

"Apa?!”

Livy mengangguk sambil mengusap perutnya yang sedikit membuncit.

Dipasangnya ekspresi sesedih mungkin, bagai wanita yang ditinggalkan setelah dihamili.

Padahal, dia sedang menahan tawa saat membayangkan pacar sahabatnya yang tukang selingkuh itu akan ditinggalkan!

"Kamu serius hamil sama abangku?" 

Deg!

ABANG?

Bukankah ini tempat selingkuhan Mark? Setahunya Mark Lim juga tidak punya adik perempuan!

‘Tunggu, sepertinya–”

Sayangnya, ucapan Livy diabaikan begitu saja.

Wanita tadi kini sudah menariknya masuk ke dalam apartemen. "Bang, aku kecewa! Gak kusangka Abang sangat tidak bertanggung jawab!” teriaknya lantang pada seorang pria yang begitu dikenal Livy….

Dia Marcho Albert, bosnya yang paling killer dan sering berselisih paham dengan Livy?!

Ditambah lagi, duda anak satu ini selalu sinis padanya!

‘Mampus! Sepertinya aku salah sasaran kali ini!’ batin Livy panik, ‘ini mah riwayat aku dipecat.’

Sementara itu, Marcho tampak mengerutkan dahinya. "Memangnya, apa yang aku lakukan dengannya?" tanya pria itu sambil memperhatikan penampilan Livy dari atas ke bawah.

"Ya jelas untuk meminta pertanggungjawaban Bang Marcho karena saat ini dia hamil anak Abang!"

“Hah? Penipu dari mana–”

"Maaf, kali ini saya tidak akan meminta pertanggungjawaban! Sekali lagi maafkan saya!" ucap Livy memotong ucapan Marcho. Dia tak sanggup membayangkan bahwa dirinya ketahuan.

Sayangnya, Mila adik Marcho justru dengan sigap menarik tangannya kala Livy hendak pergi.

Wanita itu bahkan memaksanya untuk duduk di samping Marcho. "Tidak perlu sungkan, Livy! Abangku harus tetap bertanggung jawab atas kehamilanmu!”

“Bagaimanapun juga, sesama perempuan harus saling men-support. Lagi pula, aku justru lega karena akhirnya abangku menemukan pasangan yang tepat!" tukasnya lagi.

Jika ini benar terjadi, Livy jelas akan terharu.

Tapi, ini benar-benar kesalahpahaman.

Ucapan adik Marcho ini justru membuat keringat sebesar jagung turun di pelipisnya.

"Tidak! Tidak perlu! Aku mengurungkan niatku untuk meminta pertanggungjawaban!" ucap Livy cepat.

Lagi, wanita itu mencoba beranjak dari tempat duduknya untuk kabur.

Bugh!

Sialnya, kini Marcho yang justru menarik tangan Livy sampai dirinya terjatuh tepat di pangkuan Bosnya tersebut.

"Kenapa tiba-tiba kau berubah pikiran, Sayang?" tanya Marcho membuat Livy bergidik ngeri. 

 "Jika kau memang hamil karenaku, maka secepatnya aku akan bertanggung jawab!" sinis pria itu sembari memandangi Livy intens.

Livy menahan gemetar di tubuhnya. Dia sungguh takut jika Marcho sadar dirinya adalah manajer di perusahaan pria itu.

Di sisi lain, Mila yang tak sadar keadaan genting ini, malah mengangguk puas. 

"Hemm, baiklah. Kalian bicarakan baik-baik masalah kalian berdua. Aku akan menjemput Hizkiel dulu di sekolah!" tukasnya penuh kelegaan.

Tanpa basa-basi, Mila  langsung bersiap-siap menjemput anak Marcho dan meninggalkan Livy bersama Marcho di tempat itu.

Terjadi keheningan cukup lama setelahnya. 

Livy sendiri sedang merapal doa supaya dihindarkan dari ujian yang berlebihan.

Hanya saja, ketiadaan pegerakan dari Marcho membuat Livy akhirnya memberanikan diri untuk berkata, "Maafkan saya, Tuan! Saya salah masuk ke apartemen Anda. Saya pikir ini adalah apartemen milik Mark Lim!" 

Livy membungkukkan tubuhnya ke arah Marcho–meminta pengertian.

"Tidak masalah!" jawab Marcho santai.

“Benarkah? Kalau gitu–” 

"Aku akan tetap bertanggung jawab atas kehamilanmu, meski bukan aku yang membuatmu hamil!"

"Tapi saya tidak hamil, Tuan!" lanjut Livy lagi sambil melepaskan bantal yang membuat perutnya buncit. "Lihatlah! Ini hanya bantal, bukan perut sungguhan! Sekali lagi, saya minta maaf, Tuan!" 

 Livy segera berbalik dan siap untuk pergi meninggalkan apartemen Marcho.

Hanya saja, pergerakan pria itu lebih cepat!

Seketika Livy sudah dihadang kala bersiap untuk meninggalkan apartemennya. 

"Bukankah sudah kubilang akan bertanggung jawab?” sinisnya, “jadi, jangan coba-coba pergi begitu saja dari apartemenku." 

"Kalau soal kesalahpahaman yang tadi saya buat, saya benar-benar minta maaf. Saya akan menjelaskan kepada adik Anda jika kali ini saya memang masuk ke dalam apartemen yang salah!" jawab Livy cepat.

Marcho menggeleng. "Sayangnya bukan itu yang aku inginkan darimu, Cantik!" ucapnya sambil memegang dagu Livy. "Kau, harus benar-benar mengandung anakku!"

“Apa?!”

Syok, Livy langsung mengeluarkan jurus bela dirinya.

Ditendangnya benda berharga Marcho dan meninju perut pria itu kencang.

“Aarrghh….”  pekik Marcho sambil memegangi senjatanya yang terasa begitu sakit.

Keadaan ini pun tidak disia-siakan oleh Livy. la pun segera berlari keluar dari apartemen Marcho dan menyelamatkan dirinya.

Hanya saja, wanita itu tak sadar bahwa bosnya segera menghubungi orang kepercayaannya untuk mencari tahu tentang Livy!

****

“Sial!” lirih Livy tak percaya dengan apa yang baru dilaluinya.

Segera, gadis itu masuk ke lift untuk menjauh dari Marcho.

Hanya saja, kini dia justru tak sengaja bertemu dengan Mark Lim dan selingkuhannya.

"Mark Lim!" 

Teriakan Livy sontak menyadarkan pria itu akan keberadaanya.

"Wait, ini gak seperti yang kamu lihat, Livy!" ucapnya membela diri.

Saking paniknya, dia bahkan buru-buru melepaskan genggamannya dari sang selingkuhan.

Bugh! Bugh! Bugh!

Livy yang sudah geram pun langsung melayangkan bogem mentahnya ke arah kekasih sahabatnya itu bertubi-tubi. 

Gara-gara pria itu, sahabatnya bersedih! Ditambah lagi, Livy juga bernasib sial tadi..

"Hei, apa yang kau lakukan pada kekasihku?" tanya wanita selingkuhan Mark Lim tiba-tiba.

Livy langsung menghentikan kebrutalannya dan menatap tajam pelakor ini. "Pacarmu?”

“Asal kau tahu, pria ini adalah tunangan sahabatku! Karena dia selingkuh dan menyakiti sahabatku, dia harus merasakan rasa sakit yang diperbuatnya,” ucap  Livy sambil terus melayangkan pukulannya ke arah Mark Lim. 

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Xiao Nan
wkwkwk mampus...
goodnovel comment avatar
Rosemarry
Ups! Sakit tuh pasti di joni...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status