Share

39. Rasa yang Entah

"Saya terima nikah dan kawinnya Amira binti Arman dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

"Sah?"

"Sah!" seru beberapa orang yang ikut menyaksikan ijab kabul kami.

Setelah mengaminkan doa Pak Penghulu, aku mencium punggung tangan Mas Baja dengan tersedu. Setelah beberapa waktu tak mengenal figur seorang pelindung, akhirnya hari ini aku memilikinya.

Samar terdengar tangis ibu yang tak bisa menahan haru. Aku pun menoleh ke arahnya. Anggukan dari beliau meyakinkanku bahwa jalan ini yang terbaik untuk kami. Buku bersampul hijau tua dan merah itu kami tanda tangani secara bergantian. Foto dengan background biru juga tersemat di sana. Selepas ini perilaku, sikap, serta semua hal yang berkaitan denganku berpindah di tangan Mas Baja. Laki-laki dengan gelar suami tersemat di pundaknya.

Mas Baja mengulas senyum. Ia tak kalah lega setelah akhirnya berhasil mengikatku dalam ikatan suci. Pendar di matanya tak berhenti menyala sejak pagi hingga siang ini. Dengan lembut, Mas Baja menaruh telap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status