Share

Menerima Dengan Lapang Dada

“Maaf.” Sella menunduk dalam, merasa bersalah.

Langit menggeleng. “Aku nggak butuh kata maaf. Luna anak aku ‘kan?”

Kepala ibu muda itu mendongak. “Maaf, Mas. Aku lancang ... aku kasih tahu Luna soal kamu.”

Selama ini Luna selalu menanyakan keberadaan ayahnya dan Sella tidak berani buka suara, saat Langit di depan mata ia tidak ada alasan untuk menyembunyikan lagi karena Langit pun masih peduli pada Luna.

“Aku kira ....”

“Kamu bisa tes DNA kalau nggak percaya. Aku juga nggak akan nuntut apa-apa kalaupun kamu percaya Luna anak kamu.”

“Tinggal di apartemenku, Luna butuh tempat yang layak. Biar aku menebus beberapa tahun ini karena nggak ada di samping dia. Dia anakku, dia berhak dapat apa yang anak-anakku lain dapatkan, Sella. Jadi tolong ... jangan egois. Aku nggak mau Luna menghabiskan masa kecil di tempat yang bagi aku nggak layak.”

Langit sudah yakin dengan keputusannya untuk membiarkan Sella menempati apartemennya. Ia tidak tahu seperti apa hubungan Sella dan keluarganya sampai bis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status