Share

Sandiwara Jelita

“Ayah mau kemana?”

“Ayah pulang dulu. Lain kali kita ketemu lagi ya.” Adnan mengusap puncak kepala Jelita dengan lembut.

Sedangkan Lea masih berdiri membeku. Bahkan tidak sempat mengejar Adnan yang sudah pergi.

“Bu, itu mobil siapa? Penampilan ibu juga rapih banget.”

“Kamu bilang apa saja ke ayah tadi?” Lea malah menanyakan hal lain. “Kenapa ayah kamu bilang kalau ibu punya suami?” Dadanya bergemuruh, ketakutan menyelimutinya.

“Tadi pas ayah datang Om Devan di rumah. Aku nggak ada pilihan selain bilang itu,” jawab Jelita dengan entengnya.

Lutut Lea lemas seketika. Ia terduduk di kursi dengan lunglai.

Ketakutannya terjadi juga. Baru saja ingin merajut mimpi-mimpi, sekarang malah dihempaskan begitu saja.

“Kenapa kamu-”

“Kalau bilang Om Devan itu suamiku aku, bagaimana tanggapan ayah nanti? Ayah pasti kecewa dan marah, Bu. Aku nggak mau itu, apalagi kalau tahu aku hamil.”

Kamu hanya memikirkan diri kamu sendiri, ibu juga dirugikan di sini. Apa mungkin kamu juga nggak mau ibu kembali sama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status