Share

Cemburu

“Yah, Bun.” Lea menyapa dan menyalami keduanya.

“Mas tunggu dibawah.” Bukannya ikut masuk ayahnya Lea malah melengos pergi.

“Sudah jangan dipikirkan. Mana Lita dan Adnan?”

“Ada di dalam, Bun. Lita baru saja istirahat.”

Bunda Nilam duduk di sofa sembari menunggu Lea yang memanggil Adnan di kamar.

Kalau Bundanya, Lea percaya tidak akan bicara macam-macam pada Adnan lain hal kalau ayahnya juga ada di sini.

Lea menggandeng Adnan keluar dari kamar. Bunda Nilam bisa melihat pancaran kebahagiaan dari sorot mata putrinya. Ia tidak akan tega untuk memisahkan kedua insan yang baru saja bersatu itu.

“Bunda banyak denger cerita dari Lea. Maaf ya baru datang sekarang,” kata Bunda Nilam setelah Adnan menyalaminya.

“Saya yang harusnya minta maaf, seharusnya saya yang datang menemui Bunda dan Ayah.” Adnan merasa canggung bertemu dengan ibu mertuanya.

“Aku panggil Lita dulu.”

“Eh, Jangan.” Bunda Nilam menahannya. “Kasihan dia, orang hamil istirahatnya jangan diganggu.”

Meski masih ada kemarahan dalam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status