Share

Mundur?

Tidak ingin mempermalukan istrinya dengan mendatangi, Adnan memilih untuk pulang. Rasa lelahnya semakin terasa karena melihat istrinya bersama laki-laki lain. Ia memang percaya pada Lea tapi tetap saja cemburu saat wanitanya dirangkul lelaki lain.

Sampai di apartemen, Adnan menghempaskan tubuhnya di sofa.

“Ayah sudah pulang.” Jelita keluar dari dapur membawa air es, ia merasa sering haus dan ingin yang segar.

Melihat sang ayah tampak kelelahan, ia menyerahkan gelas yang terisi penuh pada ayahnya.

“Minum, Yah.”

“Terima kasih.” Tenggorokan Adnan yang terasa kering sekarang lebih baik setelah dialiri air es.

“Kamu sendirian? Bik Marni mana?”

“Tadi aku minta buat pulang karena ibu juga lagi di jalan pulang.”

Adnan mengangguk lalu menghabiskan setengah air sisanya.

“Ayah cari kerja dimana? Kenapa sampai keringetan begini, bajunya juga kotor.” Jelita memperhatikan kondisi sang ayah sangat berbeda dari saat tadi berangkat mencari pekerjaan.

“Cari kerja sekitaran sini saja kok. Ya sudah, ayah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status