Share

Terus Mengusik

Dengan kasar aku menyeka air mata.

“Maafkan aku.”

Aku berbalik, masuk ke dalam kamar tidak peduli dengan apa yang dia katakan.

Bun, aku lelah. Aku ingin menyerah. Sakit sekali rasanya.

Tubuhku merosot ke lantai, wajah tenggelam di atas lutut yang terlipat. Menumpahkan tangis yang sebelumnya selalu kutahan.

Semua ini salahku, seharusnya aku tidak usah berpikir untuk menikah lagi. Seandainya dari awal aku tidak memiliki hubungan dengan Devan pasti hidup Jelita tidak akan hancur begini.

Pagi harinya aku sudah melakukan akitivitas seperti biasa, tanpa memikirkan kejadian semalam. Kalau aku terlalu baper siapa yang akan mengurus rumah ini, Jelita bahkan tidak bisa mengurus dirinya sendiri.

Devan masih tidur di sofa. Aku tidak berniat untuk membangunkannya dan memilih untuk berkutat di dapur sebelum mandi dan pergi kerja.

Setelah aku selesai bersiap kerja pun Jelita masih belum keluar dari kamarnya sedangkan Devan tak terlihat lagi.

Nanti juga dia akan makan saat lapar. Aku tidak menegurnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status