Share

Bab 138

Seminggu setelah pembagian harta gono-gini, pengacara saya menemui saya di rumah tengah malam. Saya melonggarkan dasi setelah menyampirkan jas di kursi.

"Bagaimana hasilnya?" tanya saya di ruangan pribadi saya di lantai dua. "Farah terima dengan hasilnya?"

Pengacara saya hanya tersenyum, dia mengangkat tas kulitnya yang slalu dia bawa kemana-mana. Mengeluarkan berbagai surat-surat.

"Ibu Farah menerimanya dengan senang, itu karena bapak juga menambahkan sebidang tanah untuknya beliau."

Usai berucap, pengacara saya nampak membaca surat-surat penting itu dengan teliti. Menumpuknya sesuai nama saya dan Farah di meja kayu jati klasik yang saya beli waktu jalan-jalan di toko mebel klasik. Cinta sekali saya dengan meja ini, sentuhannya halus, dan kokoh.

"Untuk Anna yang sudah saya katakan, apa kamu sudah mengurusnya?" tanya saya sambil bersedekap.

"Sudah, pasti, pak. Bagian untuk ibu Anna saya ambil dari milik bapak. Mungkin bapak akan memeriksanya?" tawar pengacara saya sambil mengulurkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Tini Wartini
Ada apa dg masa lalu Farah..smp bgt kecewany pk Ardi....Farah klihatan serakah, ya...
goodnovel comment avatar
Poernama
Farah sudah lumpuh tapi sifatnya serakah pak Ardi sepertinya cintamu itu lebih besar ke Anna
goodnovel comment avatar
Nia Kurniawati
pantesan Farah gak bisa berkutik ketika Ardi nikah lagi orang dia punya dosa terlebih dahulu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status