Share

Bab 144

"Hari perkiraan lahirnya aja masih lama lho mas, masa gara-gara kamu sodok sampai merem melek bisa pecah ketuban!" seru Anna yang telah berbaring di ranjang pasien rumah sakit ternama ibu dan anak satu jam lalu.

Si botak dan Johan tertawa mendengar nada lugas pada suara Anna.

Saya yang di rundung panik satu jam lalu di dalam kamar hotel kini masih duduk lemas di sofa.

"Kalian bisa diam tidak?" kata saya lelah, lelah sekali, dua ronde berakhir lahiran. Gokil, sayangnya Anna masih bukaan dua. Masih lama proses melahirkannya dan saya benar-benar menanti momen itu. "Itu tadi namanya pelepasan yang membara. Bukan salah saya juga, Alinka pasti sudah ingin ketemu dengan saya!"

"Boleh jadi, bos. Saya setuju, saya juga penasaran bagaimana putri bapak nanti." sahut si botak dengan ekspresi geli.

"Kenapa seperti itu?" tanya saya ketus.

"Karena–karena pasti Alinka bakal bikin bapak malas kerja." jawab botak.

"Pembohong!" Saya mendengus, "Kalian pasti memiliki alasan lain."

Botak yang sedang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
App Putri Chinar
Alhamdulillah....terharu aku tuh mba vii bener,nanti habis ini pasti pak Ardi males kerja
goodnovel comment avatar
Poernama
Terharuuuu aku tuh mbak Selvi Nama yg Bagus dan indah selamat untuk kalian ber2 jadikan Anna istri 1"nya rasanya aku mau serakah Pak Ardi hnya untuk Anna
goodnovel comment avatar
Nur Ary Ambarwati
selamat atas kelahiran putri kesayangannya... kl mau jenguk dimana yaa? pengen ikut gendong...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status