Share

Bab 22, Luka Zera

“Mulai sekarang berhenti dan hentikan segala impianmu itu. Sebab, aku dan kamu tidak akan pernah bisa bersatu. Sebab, aku sudah....“

Azham menghentikan kalimatnya. Nyatanya, ia juga tidak tega dan mampu menyakiti Zera sejauh itu. Karena ia tahu, bagaimana perasaan Zera kepadanya. Azham melirik Zera yang wajahnya sudah dibanjiri air mata. Lalu, menoleh ke belakang menatap Melisa.

Melisa hanya menghela nafas kasar seraya menunduk. Ia tahu, Azham akan mengatakan apa. Ia takut, hal itu akan membuat gadis di depannya semakin terluka. Namun, mau bagaimana lagi.

“Maafkan aku, Zera. Tetapi, hentikan harapanmu itu. Lagian, sudah pernah kukatakan bukan!? Aku hanya menganggapmu sebagai sahabat. Tidak lebih!”

“Tetapi kenapa, Zham? Kenapa tidak bisa kau mengubah itu menjadi cinta kepada seorang wanita?” tanya Zera lirih.

Azham menarik nafasnya panjang, lalu menggeleng. “Tidak bisa, Zer! Karena aku sudah ... Sudah menikah,” kata Azham berputus-putus.

Mata Zera membulat, mulutnya terbuka sediki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status