Share

Hak saya

"Saya suaminya Anisa." Azman seketika menjawab.

Fatur semakin menatap tajam. "Selain itu." Entah apa yang dirasa, tetapi Fatur rupanya mulai menaruh curiga.

Anisa datang dengan dua gelas teh hangat. Duduk di samping Fatur dan berkata, "Kakak, mau menginap?" tanyanya tanpa meminta izin pada Azman. Sepertinya gadis itu masih kesal perihal di meja makan tadi.

Azman melirik Anisa sekilas.

"Tidak bisa, Dek." Fatur memahami keadaan. Menerima jamuan sang adik dengan mencicipi teh di gelas, kemudian menyimpannya kembali. "Masih banyak pekerjaan yang harus Kakak selesaikan."

Anisa tak bermaksud memaksa, hanya saja rasanya rindu ini belum terobati. "Semalam saja?" Kali ini perempuan itu merajuk.

Fatur tertawa kecil sambil mengusap pucuk kepala sang adik yang kini tak memakai hijab. "Kakak jadi ingin kamu kembali ke Anisa kecil lagi."

Azman mengambil cangkir teh miliknya. Menyeruput perlahan dan merasakan sedikit keganjilan. Rasanya beda, ada asin yang terasa. Benarkah ini teh manis? Azman kemb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status