Share

Bab 36: Canda yang Tak Disukai Amran

“Kamu bisa saja, Kay.” Sebenarnya Mei tidak ingin memikirkan apa pun, tetapi kata surga dunia mengingatkan Mei pada perlakuan Amran dan ingatan itu membuat dadanya mengembang dan kedua pipinya memerah.

“Nah, kan, belum apa-apa Mbak Mei sudah tersipu-sipu. Diapain saja sama Mas Amran?”

Mei membelalak lalu buru-buru berbalik hendak keluar kamar. Otaknya bisa geser kalau terus-terusan di sana bersama Kayla yang tidak bisa menjaga bicara. Lebih baik ia menyiapkan minum untuk Amran.

Namun, Mei urung melangkah karena Amran sudah berada di samping Kayla, berdiri tepat di hadapannya. Pria itu menjewer telinga Kayla hingga gadis itu mengaduh.

“Lepaskan! Mas Amran apa-apaan, sih?” Kayla berusaha menarik tangan Amran yang justru semakin kuat mencengkeram.

“Tolong kalau ngomong jangan sembarangan, Bocah Nakal.” Amran menggeretakkan gigi. “Hal-hal seperti itu bukan untuk bahan guyon. Ngerti kamu?”

“A-ampun, Yang Mulia. Tolong lepas telinga Hamba. Sakit, Yang Mulia!”

“Minta maaf dulu baru ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status