Share

Bab 37: Rayuan Amran

Amran tidak menanggapi ucapan Mei. Ia memilih pergi ke kamar mandi. Raut mukanya kembali tegang, khawatir ada barang-barang pribadi yang tertinggal. Benar-benar memalukan kalau sampai hal itu terjadi dan ketahuan Kayla.

Wangi lavender dari lilin aromaterapi mengerubuti hidung ketika pintu kamar mandi terbuka. Bathtub terisi air dengan kelopak-kelopak mawar mengapung di permukaannya. Amran membuka tempat baju kotor. Amran menarik napas lega menjumpai kotak berbahan rotan itu kosong. Ia telah meninggalkan kamar dalam keadaan bersih, tidak memalukan ketika dimasuki orang lain.

Dengan wajah lebih rileks, Amran kembali ke kamar dan duduk di bibir ranjang yang bertabur kelopak mawar merah dan putih serta kuntum-kuntum melati, agak berlebihan menurut Amran. Ia tidak terlalu menyukai hal-hal seremonial seperti ini. Semua atas keinginan sang ibu dan Amran harus menerima sebagai tanda bakti.

“Masih marah?” Mei duduk di samping Amran.

Amran menoleh, menatap lurus-lurus Mei yang telah membuka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu hrs sabar Mey dgn prof tua itu dosen d segala dosen dn semua pekerjaan d pegang .karena kebiasaan hidup sendiri .yg dia hbs kn bekerja dn bekerja terus tuk menghilangkan kejenuhan nya .jadi suka lupa dia dh punya istri ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status