Share

28 Permintaan Ibu

“Aduh, lepaskan! Kau hampir saja membuatku terjatuh,” bentak Dila sambil menatap kesal.

Lelaki itu semakin berani dan tidak memedulikan akibat dari perlakuannya terhadap wanita di sampingnya. “Kau tidak menghargai pelanggan yang datang ke kedaimu. Bisakah kau lupakan dulu masalah kita. Aku hanya ingin bersantai sambil meminum kopi di sini.”

“Tapi, masalahnya kedai akan tutup. Kami tidak beroperasi di malam hari. Apa kau tidak mendengar apa yang baru saja aku katakan?”

Dila sudah tak bisa lagi menahan amarahnya, karena lelaki itu seakan tidak peduli dengan apa yang baru saja diucapkannya. Radit bersikap santai saja seakan tidak ada yang terjadi.

“Kalau gitu, aku ingin menemui putriku. Ke mana Syifa dan Nisya? Abang udah lama gak ketemu dengan mereka, apalagi Nisya. Bagaimana rupanya sekarang?”

Radit tiba-tiba saja teringat dengan putrinya yang bungsu. Hampir sekitar empat atau lima bulanan, dia belum bertemu dengan putrinya tersebut. Dia sangat merindukan mereka berdua, apalagi yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status