Share

29 Hardikan

“Bu-kan … bukan seperti itu maksud Ibu, Dit.”

Radit menoleh ke belakang. “Trus, apa maksudnya semua yang Ibu katakan tadi?”

“Hu-huhu, sepertinya Ibu sudah tidak berguna lagi di rumah ini. Putra yang ibu banggakan membentakku. Huhuhu ….” Bu Santi terisak. Ia tidak menyangka bahwa putranya membentak dirinya. “Ibu memintamu untuk kebaikanmu juga.”

Radit membalikkan badan, melirik ke arah ibunya. Ia menyesal telah berkata keras ke ibunya. Ia tidak menyangka saja, ibunya tidak bisa berkata yang baik, malah memintanya untuk bercerai. Ia masih kesal dengan ucapan tersebut. Namun, dia juga menyesal membuat ibunya menangis. Benar-benar dilema.

“Arrghh! Bukan terpuruk, tetapi justru membuatku hancur.” Ia mengacak rambutnya dan pergi dari kamar ibunya.

Pantas saja ibunya mengatakan penting dan tidak ingin berbincang-bincang di luar, ternyata yang ingin diucapkannya agar tidak didengar oleh Serli. Radit pun masuk ke kamar dan menutup pintu dengan kasar.

“Gila! Wanita tua itu ternyata berbahay
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Joko Tripuji Santoso
wk wk wk............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status